REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto membenarkan, polisi telah memeriksa pihak-pihak terkait hanyutnya siswa dan siswi SMPN 1 Turi. Pemeriksaan dilakukan berbarengan pelaksanaan pencarian korban hanyut.
Ia menerangkan, pemeriksaan dilakukan mulai kepada Kwartir Daerah Pramuka DIY tentang SOP pelaksanaan kegiatan pramuka yang memiliki risiko tinggi. Lalu, pemeriksaan telah pula dilakukan kepada pembina-pembina pramuka. "Kita sudah memeriksa para pembina pramuka yang kemarin ikut dalam kegiatan ini, sementara yang kita periksa sudah ada enam orang, untuk hasil pemeriksaan belum bisa saya sampaikan," kata Yulianto, Sabtu (22/2).
Yulianto mengakui, sejauh ini polisi belum bisa menentukan siapa dari mereka yang bisa dimintakan pertanggung jawaban atas kejadian itu. Ia berpendapat, itu masih harus melalui pemeriksaan yang hati-hati dan tidak terburu-buru.
"Mereka yang kita periksa ini sudah jelas statusnya, keberadaannya juga jelas, sehingga saya kira tidak ada kekhawatiran," ujar Yulianto.
Selain itu, ia menambahkan, enam orang yang diperiksa statusnya guru-guru SMPN 1 Turi. Yulianto tidak menutup kemungkinan mereka yang diperiksa dapat meningkat statusnya sebagai tersangka usai penyelidikan lebih lanjut.