Sabtu 22 Feb 2020 16:14 WIB

Pencarian Siswa SMPN 1 Turi Sleman Libatkan 45 Lembaga

Sebanyak 9 siswa SMP N 1 Turi Sleman meninggal karena tenggelam saat susur sungai.

Pemakaman Korban Susur Sungai. Prosesi pemakaman korban susur Sungai Sembor siswi SMPN 1 Turi Khoirunnisa Nur Cahyani di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (22/2).
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Pemakaman Korban Susur Sungai. Prosesi pemakaman korban susur Sungai Sembor siswi SMPN 1 Turi Khoirunnisa Nur Cahyani di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pencarian korban siswa yang tenggelam di Sleman melibatkan 45 lembaga. Tim gabungan yang terdiri atas 45 lembaga melakukan pencarian dan evakuasi terhadap siswa yang hanyut di Sungai Sempor sejak Jumat sore (21/2).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulis menyebutkan ke-45 lembaga tersebut bekerja di bawah kendali Pos Komando yang bertempat di SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta.

Baca Juga

"Lebih dari 180 orang bekerja untuk melakukan pencarian dan evakuasi murid kelas 7 dan 8 yang saat itu hanyut karena arus deras Sungai Sempor," kata dia.

Ke-45 lembaga tersebut antara lain BPBD, Basarnas, PMI, TNI, Polri, Dinsos, Tagana, SAR DIY, Rescue 920, Code X, PITU Rescue, GBS, IOF, Bahari, MDMC, SAR Linmas, Sembada Rescue, SAR MTA, PRB Mlati, Ramagama, Pendaki Indonesia, SAR Cangkringan, Banops DIY, Bala SAR, SKB, AMC, Restam, KRI, Kokam Turi, SAR Semesta, Destana, Guruh Merapi, Rescue 328, Kompas, LSC, Mapala Satu Bumi, Mahaguru, Bagana Banser, TRC Gamping, komunitas relawan. Penanganan daruat juga dibantu oleh warga setempat.

Upaya pencarian melalui penyisiran sungai dari tempat kejadian hingga Hotel Gajah dengan pembagian empat sektor. Sektor pertama berjarak 6.71 km untuk penyisiran, sektor kedua 5,59 km, sektor ketiga 7,91 km dan terakhir 4,98 km. Pos pencarian dan evakuasi berada terpisah dari posko, yaitu di Dusun Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta

Insiden ini bermula ketika sejumlah murid yang tergabung dalam kegiatan pramuka melakukan penyusuran Sungai Sempor. Insiden tersebut terjadi diperkirakan karena arus deras dan volume air sungai yang meluap secara tiba-tiba dari hulu sungai. Arus deras dan volume air ini akhirnya menghanyutkan peserta susur sungai hingga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan luka-luka.

Pembaruan terkini, Kkrban meninggal dunia akibat terbawa arus sungai saat menyusuri Sungai Sempor, Padukuhan Donokerto, Turi, Sleman, menjadi sembilan orang. Pencarian yang dilakukan hari ini, hingga pukul 10.43 WIB, terdapat dua korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

"Ditemukan dua korban di Dam Nglenkong dan Dam Polowidi. Dibawa ke Puskesmas untuk diidentifikasi oleh DVI Polda," ucap Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka, Guritno, melalui pesan singkat, Sabtu (22/2).

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement