REPUBLIKA.CO.ID, BIREUEN--Presiden Joko Widodo menghadiri Kenduri Kebangsaan dengan masyarakat Aceh di Sekolah Sukma Bangsa di Bireuen, Sabtu (22/2). Kesempatan itu digunakan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk menyampaikan permintaan masyarakat Aceh kepada orang nomor satu di Indonesia itu.
Iriansyah menyebutkan setidaknya ada tujuh permintaan yang menjadi aspirasi masyarakat Aceh. Pertama, masyarakat Aceh ingin agar pemerintah pusat memenuhi implementasi Perjanjian Helsinki.
Kedua, kata Iriansyah, pihaknya ingin agar kebijakan dana otonomi khusus untuk Aceh tetap dilanjutkan setelah 2027. Tiga, masyarakat Aceh berharap Presiden Jokowi mendukung langkah pembenahan infrastruktur di provinsi ini.
"Termasuk percepatan pembangunan missing link yang masih ada di Aceh. Jalan nasional lintas tengah, jalan tol Aceh besar ke Kemala Pidie sepanjang 38,9 km," ucap Iriansyah saat Kenduri Kebangsaan di Sekolah Sukma Bangsa, Bireuen, Aceh, Sabtu (22/2).
Ia melanjutkan, permintaan keempat dari masyarakat Aceh adalah percepatan realisasi investasi Uni Emirates Arab. Lima, pemerintah provinsi Aceh berharap Presiden Jokowi mampu mendorong lebih banyak lagi program pembangunan nasional di Aceh. Terutama pembangunan peternakan, pertanian dan ekonomi lainnya.
Iriansyah juga meminta Presiden mendukung percepatan dan pembangunan Kawasan Ekonomi Arun Lhokseumawe. Terakhir, masyarakat Aceh memohon agar Jokowi mendukung percepatan aksesibilitas Aceh dengan dunia internasional. Termasuk adanya penerbangan langsung.
"Mudah-mudahan Presiden bisa berpesan kepada airlines untuk membuka jalur itu dan Menteri Perhubungan mengizinkan rute tersebut," ujar Iriansyah.