REPUBLIKA.CO.ID, BIREUEN -- Pembina Yayasan Sukma Surya Paloh mengaku bersyukur Kenduri Kebangsaan berhasil menyatukan rakyat Aceh. Bahkan, gelaran yang diinisiasi Forum Besar Anggota Legislatif Daerah Pemilihan Aceh ini berhasil menghadirkan Presiden Joko Widodo beserta sejumlah menteri.
Hubungan antara Aceh dan Jokowi sebelumnya penuh kecurigaan akibat Pilpres 2019. Jokowi hanya mendapat sekitar 404 ribu suara di Aceh, jauh tertinggal dari lawannya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan lebih dari 2 juta suara. Namun, saat Kenduri Kebangsaan yang digelar di Sekolah Sukma Bangsa, Bireuen, Paloh mengajak seluruh pihak bersatu dan melupakan pertikaian satu sama lain.
"Kita harus bangkit mengejar ketinggalan kita membesarkan dan membangun Aceh dan itu kesepakatan kita pada Kenduri Kebangsaan kita," tutur Paloh saat Kenduri Kebangsaan di Bireuen, Sabtu (22/2).
Paloh mengingatkan kembali kepada kejayaan Aceh di masa lampau. Misalnya sumbangsih masyarakat Aceh untuk membeli pesawat terbang pertama bagi Indonesia, atau lahirnya pahlawan nasional yang juga Laksamana perempuan pertama, Laksamana Malahayati dari Aceh.
Artinya, kata Ketua Umum Partai Nasdem itu, masyarakat Aceh lahir dari ras besar. Paloh meminta agar seluruh masyarakat membuktikan Aceh sebagai daerah yang besar di Indonesia. "Kita berjuang untuk masa depan anak cucu kita, berikan sejarah dan Insya Allah akan mencatat kita," ujarnya.
Paloh mengatakan Presiden Jokowi bukan orang asing bagi rakyat Aceh. Meskipun dalam Pilpres 2019 kemarin suara Jokowi-Ma'ruf jeblok di Aceh, tetapi mantan gubernur DKI Jakarta itu tetap bersedia menemui dan memberi bantuan kepada rakyat Aceh.
"Biarlah kalau ada kesalahpahaman sedikit, salah pengertian sedikit, ini (Kenduri Kebangsaan) momen yang kita tunjukkan, bukan Jokowi sembarang Jokowi. Inilah Jokowi miliknya Aceh dan miliknya Indonesia," tegas Paloh.
Paloh yang juga tokoh masyarakat Aceh itu meminta seluruh rakyat Aceh mendoakan Jokowi karena telah mengesampingkan kesalahpahaman saat pilpres dengan tetap membantu pembangunan di wilayah Aceh. Ia berharap bantuan percepatan pembangunan infrastruktur di Aceh dituntaskan Presiden Jokowi.