Sabtu 22 Feb 2020 23:11 WIB

Kisah Kopi Mega Puntang yang Raih Prestasi Dunia

Kopi Mega Puntang memenangkan perlombaan kopi tingkat internasional di Paris

Kopi
Kopi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu binaan Program Peningkatan Keterampilan Usaha Rakyat (PKUR) YBM-BRI, yaitu Kopi Mega Puntang. Kopi Mega Puntang memenangkan perlombaan kopi tingkat internasional di Paris, Prancis pada 2019.

"Pada hari ini produknya kami hadirkan berikut barista-nya agar kita semua bukan hanya bangga namun juga berkesempatan untuk menikmati cita rasa kopi internasional," katanya.

Baca Juga

Menurut Manajer Program Ekonomi YBM-BRI Dailami pihaknya melalui Program PKUR banyak memberikan bantuan pendampingan --sekaligus bantuan modal usaha-- kepada banyak pelaku industri rumahan, UMKM, UKM dan kelompok usaha kecil lainnya.

Melalui program ini YBM-BRI memberikan stimulus modal, mentoring usaha, bimbingan usaha agar menjadi usaha yang bankabledan mampu mengakses sumber modal lainnya untuk perkembangan usaha.

Nah, salah satunya adalah bantuan kepada Kelompok Tani Mega Gunung Puntang, yang berada di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Dan Alhamdulillah, akhirnya dengan keuletan mereka kemudian berhasil meraih penghargaan tingkat dunia itu," katanya didampingi baristaRahman Massewwa dan Ketua Kelompok Tani (KT) Mega Puntang Komar S atau akrabdisapa Dulak.

Barista adalah sebutan untuk seseorang yang pekerjaannya membuat dan menyajikan kopi kepada pelanggan.

Rahman Massewa menjelaskan bahwa penghargaan yang diraih KT Mega Puntang itu berkategori silver grade89 untuk cita rasa kopi. Sementara untuk cita rasa, nilai maksimalnya adalah 90.

Penghargaan dari Prancis yang diberikan melalui Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) kepada kopi Mega Puntang itu juga langsung mendongkrak penjualan.

"Naik menjadi dua hingga kali lipat dari sebelum meraih penghargaan," kata Dulak, Ketua KT Mega Puntang.

Sedangkan Rahman Massewa menambahkan bahwa harga kopi Mega Puntang untuk 1 kilogram-nya berada di kisaran Rp300 ribu untuk grade komersial dan community, sedangkan yang grade specialtybisa mencapai Rp1 juta.

Meski dikenal di publik luas dengan kekhasannya, ia menyebut bahwa kopi puntang ini justru belum dikenal di kawasan Bandung sendiri.

Karena itu, Rahman menyebutnya seperti mitos, dalam arti orang mengetahui Kopi Puntang enak, namun belum banyak mengetahui letaknya di mana, termasuk harganya yang masih berada di kisaran harga premium.

"Untuk itulah, agar lebih dikenal luas, kita sedang menyiapkan produk yang lebih ramah di kantong dan bisa diakses masyarakat kebanyakan," katanya.

Ia menyebut program re-sellersudah disiapkan, termasuk mengeluarkan produk kopi puntang dengan merek kopi Manik, singkatan dari manis dan nikmat, di mana harga 100 gramndibanderol dengan harga Rp10 ribu, sedangkan yang specialtydijual dengan harga Rp35 ribu hingga Rp65 ribu per 100 gram.

Optimalisasi zakat

Menurut General Manager YBM-BRI Dwi Iqbal Noviawan, optimalisasi zakat dapat dipandang sebagai upaya mendorong terpenuhinya kebutuhan dasar manusia agar tercapainya kesejahteraan hidup khususnya bagi mustahik (penerima zakat).

Indonesia memiliki tantangan untuk mencapai tujuan kesejahteraan dari penetapan aturan tersebut, namun masih belum optimalnya pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, sehingga sebagian penduduk Indonesia masih berada dalam lingkup kemiskinan.

Dalam rangka mendorong pemenuhan kebutuhan dasar mustahik yang tertuang dalam maqasid syariahdan peningkatan ekonomi, YBM-BRI berinisiatif membuat PKUR dengan visi mendorong kemandirian usaha untuk perbaikan kualitas hidup mustahik

Sedangkan misinya adalah mewujudkan role modelprogram pemberdayaan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan keterampilan dan skala usaha mustahik dan mendorong kemandirian dan daya saing usahanya.

Tujuannya adalah menjembatani keterbatasan sumber daya lembaga dan mustahik dalam program yang berkelanjutan, memberikan bimbingan dan akses permodalan usaha yang reliable, dan meningkatkan motivasi, jaringan dan akses pasar untuk pengembangan usaha.

Kriteria umum dari peserta program adalah individu dengan kategori dhuafausia produktif dan berkomitmen mengikuti ketentuan program PKUR.

Dalam program terdapat mitra pendamping yang mendampingi minimal 10 orang dan maksimal 20 orang dengan 1 jenis usaha atau beberapa jenis usaha.

Lokasi binaan program berada di berbagai daerah di seluruh Indonesia.*

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement