REPUBLIKA.CO.ID,BIREUEN -- Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR dan DPD RI Asal Aceh bersama Yayasan Sukma menggelar Kenduri Kebangsaan di Sekolah Sukma Bangsa, Bireun, Aceh, Sabtu (22/2). Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua Yayasan Sukma Lestari Moerdijat mengatakan acara tersebut digelar sebagai upaya rekonsiliasi sesama anak bangsa usai pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.
"Pada saat itu kawan-kawan (Forbes) menyampaikan kepada Pak Surya (Paloh) kondisi yang terjadi di Aceh pasca pemilu legislatif dan pemilu presiden, jadi situasinya semuanya ya luka-luka itu masih sangat dalam, perpecahan dan masyarakat terbelah. Padahal sementara di pusat semuanya sudah melakukan rekonsiliasi," kata Lestari, Sabtu.
Konsep kenduri dipilih lantaran tidak lepas dari kearifan lokal masyarakat setempat di setiap acara-acara besar. Melalui kenduri semua orang bisa duduk dan makan bersama-sama. "Sama rata, sama rasa," ujar politikus Partai Nasdem tersebut.
Lestari juga menyebut, ada sejumlah alasan dipilihnya Bireun sebagai lokasi acara. Pertama, berdasarkan sejarah Bireun merupakan pusat pendidikan. Kedua Bireun juga pernah menjadi ibu kota pada saat agresi militer II ketika itu. Selain itu, Sekolah sukma ada atas solidaritas masyarakat tidak hanya Indonesia, tapi juga dunia pasca peristiwa tsunami Aceh dan pascakonflik di Aceh beberapa tahun lalu.
"Tentu kenduri ini adalah bagian dari merajut kebangsaan dan keindonesiaan, merajut kebangsaan Indonesia tentu tidak lepas dari semangat dan filosofi dari empat pilar kebangsaan Pancasila, NKRI, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika," ucapnya.
Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo. Sejumlah menteri juga dikabarkan hadir seperti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKH) Siti Nurbaya, Menteri Agrari Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Fachrul Razi , Menkominfo Johnny G Plate, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menseskab Pramono Anung.