Ahad 23 Feb 2020 05:30 WIB

Ketum Al Washliyah: Assalamualaikum Bernilai Ibadah

Assalamualaikum tidak bisa diganti dengan salam Pancasila.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ketum Al Washliyah: Assalamualaikum Bernilai Ibadah. Ketua Umum PB Al Washliyah Yusnar Yusuf Rangkuti.
Foto: Foto: Istimewa
Ketum Al Washliyah: Assalamualaikum Bernilai Ibadah. Ketua Umum PB Al Washliyah Yusnar Yusuf Rangkuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Ketua Umum PB Al Washliyah KH Yusnar Yusuf menjelaskan ucapan salam dalam Islam, yakni 'assalamualaikum' merupakan bagian dari ibadah. Selain itu salam dalam Islam merupakan doa kepada orang yang diberikan salam agar selamat. Karena itu menurutnya, salam dalam Islam tak bisa digantikan dengan kata seperti selamat pagi, selamat siang, selamat sore dan sebagainya.

"Maka kalau diganti misalnya dengan selamat siang, itu kerugian. Karena dalam Islam itu ibadah," ujar Kiai Yusnar kepada Republik.,co.id, Sabtu (22/2).

Baca Juga

Kiai Yusnar menilai pernyataan Kepala BPIP Yudian Wahyudi tentang salam Pancasila terlalu berlebihan. Ia berharap Yudian tidak membuat gaduh kembali pascapernyataannya tentang agama musuh Pancasila yang juga menuai polemik. Ia pun tak sepakat bila ucapan seperti 'assalamualaikum' digantikan dengan salam Pancasila.

"Di negara-negara Arab saja dengan assalamualaikum dan langsung pidato, kenapa musti dengan salam Pancasila. Saya kira terlalu berlebihan. Kenapa harus salam agama yang dihilangkan, ditinggalkan kemudian diganti salam Pancasila," katanya.

Beberapa waktu lalu, pernyataan Yudian Wahyudi juga sempat menuai polemik lantaran menyebut agama sebagai musuh Pancasila.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement