Ahad 23 Feb 2020 06:30 WIB

Kanada Selidiki Perusahaan Pemindai Wajah

Perusahaan pemindai wajah ini diduga menarik data dari pihak yang tidak berkenan.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolanda
Otoritas privasi Kanada telah meluncurkan investigasi untuk perusahaan Clearview AI yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS). Perusahaan pemindai wajah ini diduga menarik data dari pihak yang tidak berkenan.
Foto: Wikimedia
Otoritas privasi Kanada telah meluncurkan investigasi untuk perusahaan Clearview AI yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS). Perusahaan pemindai wajah ini diduga menarik data dari pihak yang tidak berkenan.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Otoritas privasi Kanada telah meluncurkan investigasi untuk perusahaan Clearview AI yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS). Perusahaan pemindai wajah ini diduga menarik data dari pihak yang tidak berkenan.

Clearview AI menyebut membuat alat untuk penegakan hukum, memanfaatkan internet untuk mengambil foto yang tersedia untuk umum, dan menggunakan pengenalan wajah untuk mengidentifikasi tersangka. Ketetapan itu menuai kritik di Kanada dan AS karena menimbulkan kekhawatiran tentang kurangnya persetujuan dari beberapa orang dan potensi penyalahgunaan layanan.

Beberapa pasukan polisi di Ontario secara terbuka mengakui bahwa mereka telah menggunakan layanan Clearview, termasuk kepolisian di Toront. Komisaris privasi Kanada dan wilayah British Columbia, Alberta, dan Quebec akan bersama-sama menyelidiki apakah praktik perusahaan tersebut sesuai dengan undang-undang privasi Kanada.

"Menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran tentang apakah perusahaan mengumpulkan dan menggunakan informasi pribadi tanpa persetujuan," kata pernyataan bersama dari kantor otoritas.

Atas langkah tersebut, Clearview AI belum memberikan tanggapan. Namun, Clearview AI mengatakan telah memberikan layanan kepada lembaga keuangan.

Regulator privasi di setiap daerah dan wilayah juga telah sepakat untuk bekerja secara kolaboratif untuk penegakan hukum. Mereka akan mendukung kajian tentang penggunaan teknologi biometrik, termasuk pengenalan wajah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement