REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Dana sebanyak 452 ribu dolar Australia atau sekitar Rp 4,12 miliar dikumpulkan untuk memberangkatkan Quaden Bayles ke Disneyland. Quaden adalah bocah laki-laki berusia sembilan tahun asal Australia yang bertubuh kerdil atau dwarfisme.
Ayah Quaden, Yarraka Bayles, mengunggah video tentang kesedihan putranya yang menjadi korban perundungan. Video itu pun menjadi viral.
"Inilah yang dilakukan bullying," kata Bayles dalam video, di mana putranya juga mengatakan dia ingin mengakhiri hidupnya.
Dalam video berdurasi enam menit yang diunggah pada Selasa lalu ini, ibu Quaden menggambarkan intimidasi tanpa henti yang dialami putranya setiap hari. Keluarga itu adalah suku Aborigin Australia yang tinggal di Queensland.
"Saya baru saja menjemput anak saya dari sekolah, menyaksikan dia diintimidasi, menelepon kepala sekolah, dan saya ingin orang-orang, orang tua, pendidik, guru, tahu ini efek yang ditimbulkan oleh perundungan," kata Bayle ketika putranya terisak.
Menurut dia, setiap hari sesuatu terjadi, entah itu perundungan atau ejekan lain. Apalagi menjadi seorang aborigin yang memiliki kelainan, ada rasisme dan diskriminasi karena putranya tak memiliki fisik seperti orang pada umumnya. "Bisakah kamu mendidik anak-anakmu, keluargamu, temanmu?"
Video itu kemudian menjadi viral. Dilansir di BBC Sabtu (22/2) disebutkan, laman GoFundMe telah meningkat 30 kali lipat dari target 10 ribu dolar AS. Halaman donasi itu dibuat oleh komedian AS, Brad Williams, setelah video menjadi viral untuk mengumpulkan uang untuk mengirim Quaden ke Disneyland.
Tim Nasional Pribumi Liga Rugbi Nasional Australia juga mengundang Quaden untuk memimpin tim pertandingan mereka melawan Maori All Stars pada hari Sabtu (22/2).
Aktor Hugh Jackman dan pemain bola basket Enes Kanter juga angkat bicara, sementara orang tua di negara lain telah berbagi pesan video dari anak-anak mereka.
"Kamu lebih kuat dari yang kamu tahu, Sobat," kata Hugh Jackman dalam pesannya untuk Quaden. Dia juga meminta semua orang bersikap baik.
Aktor pemeran Professor Flitwick dalam film Harry Potter, Warwick Davis, yang ikut mendirikan yayasan Little People UK, mengatakan video Quaden sangat menyedihkan untuk ditonton.
"Kami suka menganggap diri kami sebagai spesies yang penuh perhatian dan bersemangat ketika, pada kenyataannya, di hati, kami kadang-kadang tidak seperti itu," kata Davis yang juga memiliki dwarfisme.
Menurut dia, peran orang tua sangat dibutuhkan di sini. Pendidikan dimulai di rumah dan sebagai orang tua, mereka harus bertanggung jawab atas anak-anak dan atas sikap mereka di dunia.