Ahad 23 Feb 2020 10:54 WIB

KAI Tingkatkan Pemeriksaan Jalur Saat Curah Hujan Tinggi

Curah hujan tinggi membuat KAI harus tingkatkan kewaspadaan terhadap longsor.

Pekerja memperbaiki rel pascabanjir di kawasan Stasiun Rawa Buaya, Jakarta, Jumat (3/1/2020). PT KAI (Persero) memastikan jalur rel kereta api aman dilalui mengingat pemeriksaan rutin terus dilakukan setiap saat dan setiap hari ketika curah hujan tinggi belakangan ini.
Foto: FAUZAN/ANTARA FOTO
Pekerja memperbaiki rel pascabanjir di kawasan Stasiun Rawa Buaya, Jakarta, Jumat (3/1/2020). PT KAI (Persero) memastikan jalur rel kereta api aman dilalui mengingat pemeriksaan rutin terus dilakukan setiap saat dan setiap hari ketika curah hujan tinggi belakangan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- PT KAI (Persero) memastikan jalur rel kereta api aman dilalui mengingat pemeriksaan rutin terus dilakukan setiap saat dan setiap hari ketika curah hujan tinggi belakangan ini. Hal tersebut disampaikan Edy saat mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau perkembangan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kami memiliki petugas yang rutin memeriksa jalur kereta untuk memastikan aman dilalui kereta api," kata Direktur Utama PT KAI (Persero) Edy Sukmoro kepada ANTARA di Purwakarta, Jawa Barat, Ahad (23/2).

Dikatakan Edy, curah hujan tinggi membuat KAI harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan ada tanah longsor dan banjir yang membahayakan keselamatan penumpang. Edy mengatakan jalur selatan Pulau Jawa merupakan yang paling rawan dan sering mengalami banjir dan tanah longsor, sehingga perlu mendapat perhatian serius untuk diawasi.

"Oleh sebab itu setiap ada kereta yang akan lewat, ada petugas yang jalan kaki untuk memeriksa jalur yang akan dilalui untuk selanjutnya melaporkan ke petugas stasiun," katanya.

Sampai saat ini, katanya, sekalipun curah hujan tinggi kondisi jalur kereta masih normal dan tidak ada gangguan yang berarti sehingga sampai mengganggu jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta. Dia juga menginstruksikan kepada para petugas jika ada air yang masih setinggi 1 centimeter menggenangi rel, masih dapat dilalui rangkaian kereta api.

"Tapi kalau sudah setinggi 10 sentimeter merendam rel diinstruksikan tidak dilalui karena tidak diketahui di bawah rel ada longsoran tanah atau tidak," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement