REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Buah Manggis menjadi salah satu hasil perkebunan unggulan di Kabupaten Purwakarta. Puluhan ribu buah manggis diekspor tiap tahunnya dari kabupaten ini.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Agus Rachlan Suherlan mengatakan saat ini buah manggis di Purwakarta sudah mulai memasuki masa panen raya. Seperti tahun kemarin, pada panen raya kali ini akan kembali digelar Festival Manggis.
“Insya Allah tanggal 14 dan 15 Maret. Kita bersama Dinas Pariwisata,” kata Agus kepada Republika, Ahad (23/2).
Agus mengatakan festival ini akan digelar di Balai Penyuluh Pertanian di Kecamatan Kiarapedes. Daerah ini juga menjadi salah satu sentra perkebunan manggis terbanyak di Kabupaten Purwakarta.
Menurutnya, festival ini sebagai bentuk kegiatan mengenalkan produk unggulan Purwakarta juga Jawa Barat. Kegiatan ini juga bertujuan menggaet wisatawan datang ke Purwakarta.
“Mudah-mudahan saatnya nanti lancar dan kemudian juga mendapatkan apresiasi dan animo dari masyarakat Purwakarta dan kemudian Jawa Barat. Jawa Barat kan sebagai unggulan manggis,” tuturnya.
Ia mengatakan periode panen buah manggis di Kabupaten Purwakarta biasanya dimulai pada Januari hingga awal Mei. Pada Maret ini diperkirakan menjadi masa panen raya buah mamggis dengan produksi terbanyak. Sehingga harus dimanfaatkan sebagai daya tarik pariwisata.
Ia menargetkan ada peningkatan produksi panen manggis pada tahun ini dibandingkan sebelumnya. Apalagi sudah masuk musim hujan sehingga diharapkan kualitas yang dihasilkan juga bagus dalam rangka menunjang kebutuhan ekspor.
“Tahun ini diharapkan minimal ada peningkatan sepuluh persen. Tapi harapan mah semakin kesini ada peningkatan ekspor tinggi lagi. Kita targetkan dengan ekspor maka nilai jual bagi petani jadi menjanjikan,” ujarnya.
Tahun lalu 30 ribu ton buah mamggis diekspor ke berbagai negara. Ia berharap jumlah tersebut semakin meningkat dengan bertambahnya satu eksportir yang beroperasi di Purwakarta. Sebelumnya ada dua eksportir di Purwakarta yang sudah berizin.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika sebelumnya juga mengatakan buah manggis menjadi produk unggulan Purwakarta. Anne pun mendorong melalui Dinas terkait supaya produktivitas perkebunan manggis ini terus meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Untuk perkuat kualitas sendiri, salah satu upayanya yakni dengan memberikan bimbingan mengenai Good Agricultural Practice (GAP) dan Standard Operational Procedure (SOP) kepada para petani.
"Dari sisi kuantitas sendiri, kami terus mendorong bagaimana supaya produktivitasnya terus meningkat. Sehingga, kebutuhan domestik maupun ekspor bisa tetap terpenuhi," kata Anne.
Luas lahan perkebunan Manggis di Purwakarta mencapai lebih dari 1.500 hektare. Lahan tersebut, tersebar di lima kecamatan. Yakni, Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, Darangdan dan Pondoksalam. Data dari Dispantan, selama ini rata – rata produksi buah manggis saat panen raya sekitar 47 ton per hektare. Hasil panen tersebut, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal (domestik), tapi juga hingga mancanegara atau kebutuhan ekspor.