REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi cepatnya proses pembangunan infrastruktur jalan tol di Banda Aceh. Bahkan, pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol pun telah mencapai 90 persen.
Hal ini, menurutnya, menunjukan keinginan masyarakat Aceh agar pembangunan infrastruktur segera diselesaikan. “Saya kemarin melihat progres perkembangan pembangunan jalan tol, saya terus terang aja harus saya sampaikan saya kaget. Kecepatan yang luar biasa, baru 14 bulan dikerjakan sejak ground breaking di Banda Aceh,” ujar Jokowi di acara Kenduri Kebangsaan di Bireuen, Aceh.
Masalah utama pembangunan infrastruktur di berbagai daerah selama ini yakni terkait pembebasan lahan. Sehingga biasanya menghambat percepatan pembangunan jalan tol dan menyebabkan penyelesaiannya pun tak sesuai target.
“Di sini kemarin dirutnya Hutama Karya menyampaikan pada saya, pak ini hampir 90% pembebasan selesai sudah 60 kilo tapi kami baru mengejar 15 kilo, artinya Pak ini harus ditambah untuk urusan konstruksinya,” ucapnya.
Jokowi mengatakan, pembangunan infrastruktur di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara tetangga lainnya. Kurangnya infrastruktur di berbagai daerah selama ini pun menyebabkan mobilitas barang dan juga orang menjadi terhambat sehingga memakan waktu yang lebih lama.
Menurutnya, hal ini juga akan berdampak pada tingkat daya saing Indonesia dengan negara lain. Karena itu, pembangunan infrastruktur masih akan tetap menjadi salah satu fokus pemerintah.
"Apapun sekarang ini antarnegara persaingan, antarnegara saling kompetisi dan siapa yang cepat akan mengalahkan yang lambat, sudah bukan kaya. Dulu-dulu negara kaya dan negara miskin, negara besar mengalahkan negara kecil bukan, sekarang zaman sudah berubah yang cepat akan mengalahkan yang lambat,” jelas Jokowi.