Ahad 23 Feb 2020 17:32 WIB

Ahli Reproduksi: Mustahil Sperma Dapat Bertahan di Kolam

Secara medis, sperma tak bisa bertahan jika tidak di medianya.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala BKKBN dr.Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)
Foto: dok. Humas BKKBN
Kepala BKKBN dr.Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli reproduksi dan bayi tabung Dr Hasto Wardoyo SP.OG menilai mustahil bagi seorang wanita untuk dapat hamil hanya karena seorang pria mengeluarkan sperma dalam satu kolam renang. Menurutnya informasi tersebut merupakan hal yang bersifat sesat dan menyesatkan.

"Tidak benar kalau renang bersama itu berisiko hamil," kata Hasto Wardoyo kepada Republika.co.id, di Jakarta, Ahad (23/2).

Baca Juga

Dia menjelaskan bahwa sangat sulit dan tidak memungkinkan laki-laki yang berenang dan mengeluarkan sperma bisa menghamili perempuan dalam satu kolam. Dia mengatakan, secara medis sperma tidak akan dapat bertahan jika tidak berada di medianya.

Sebagai ahli reproduksi, Hasto mengaku mengetahui bagaimana proses fertilisasi bisa terjadi dan bagaimana perilaku sperma di luar tubuh.

Menurut kepala BKKBN ini, sperma akan segera mati dan tidak bisa bergerak aktif kalau tidak berada di medianya. "Air kolam renang jelas bukan media sperma, dan dalam beberapa menit akan meninggal tidak viable lagi," katanya.

Sebelumnya, ramai diberitakan KPAI menyebut wanita berenang bersama pria berpotensi hamil. Pernyataan tersebut mengutip Komisioner KPAI, Sitti Hikmawatty, dalam sebuah pemberitaan.

Dalam narasinya, Hikma menjelaskan, wanita berpotensi hamil saat pada fase subur. Wanita, dapat hamil jika ada pria yang mengeluarkan sperma di dalam kolam yang sama.

Dia kemudian mengklarifikasi pernyataanya terkait potensi kehamilan saat pria dan wanita berada di dalam satu kolam renang. Dia meminta maaf atas pernyataan yang menjadi viral tersebut.

Dia mengungkapkan bahwa pernyataan yang telah dilontarkan itu merupakan pendapat pribadi. Dia menegaskan, kalimat itu tidak ada hubungannya dengan posisinya sebagai komisioner KPAI. Disaat yang bersamaan, dia mencabut pernyataan tersebut.

"Saya memohon kepada semua pihak untuk tidak menyebarluaskan lebih jauh atau malah memviralkannya," kata Sitti Hikmawatty lagi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement