Ahad 23 Feb 2020 20:23 WIB

Filipina Beri Indonesia Kekalahan Kedua di Kualifikasi FIBA

Tim basket Indonesia harus mengakui keunggulan Filipina 70-100.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pebasket Tim Nasional Indonesia Andakara Prastawa (kiri) berebut bola dengan pebasket Tim Nasional Filipina Kiefer Ravena (kanan) dalam kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 grup A di Mahaka Arena, Jakarta, Ahad (23/2/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Pebasket Tim Nasional Indonesia Andakara Prastawa (kiri) berebut bola dengan pebasket Tim Nasional Filipina Kiefer Ravena (kanan) dalam kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 grup A di Mahaka Arena, Jakarta, Ahad (23/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Filipina memberi kekalahan kedua bagi Indonesia pada Grup A babak Kualifikasi FIBA Asia 2021. Tim basket Indonesia harus mengakui keunggulan Filipina 70-100 dalam laga yang berlangsung di Mahaka Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad (23/2). Tim asuhan Rajko Toroman sebelumnya kalah telak 76-109 dari Korea Selatan. 

Dengan menelan dua kali kekalahan ini, untuk sementara timnas Indonesia berada di peringkat tiga dari empat negara dengan nilai dua dari dua laga. Posisi empat ditempati Thailand yang kalah dari Korsel.

Dua tim terbaik lolos langsung ke FIBA Asia 2021. Peringkat tiga grup akan menjalani babak play-off untuk bisa lolos. Target Indonesia memang hanya peringkat tiga. Indonesia diharapkan dapat menang dua kali dari Thailand.

Dalam laga kali ini Timnas Indonesia menurunkan lima pertama Abraham Damar Grahita, Andakara Prastawa, Kaleb Ramot Gemini, Kevin Yonas Sitorus dan Vincent Rivaldi Kosasih. Sementara Filipina mempercayakan Kiefer Ravena, Pot Emam, Troy Rosario, Roger Pogoy, Jaymar Perez

Jalannya Laga

Kuarter pertama berlangsung ketat. Tripoin Jaymar Perez membuka kuarter pertama membawa Filipina unggul 3-0. Setelah sekitar tiga menit tidak ada angka tercipta Prastawa membalas dengan tembakan tiga angka 3-3.  

Prastawa  tampil gemilang di kuarter ini kemudian mencetak lima angka lagi  membawa Indonesia unggul 8-6. Total shooter andalan timnas ini mencetak 11 poin, Indonesia tertinggal 15-18 di kuarter ini.

Prastawa kembali membuka keran angka Indonesia. Jump shoot nya berhasil mendekati jarak 17-18. Roger Pogoy membalas setelah mendapat umpan fast break 20-17. Setelah itu banyak turn over yang dilakukan pemain Indonesia, kesalahan ini membuat Filipina menjauh 27-17.

Abraham Damar yang tampil gemilang saya laga lawan Korea dengan mencetak 25 poin, dalam laga ini baru bisa mencetak poin kuarter dua tersisa 1.56 menit melalui dua kali lemparan bebas. Indonesia harus tertinggal dengan skor 28-37 saat masuk ruang ganti babak pertama. 

Prastawa kembali menjadi pembuka angka di kuarter tiga dengan tembakan tiga angka dari sudut kiri pertahanan Filipina 31-37, dilanjutkan dengan tusukan dari bawah ring 33-37.  Laga sempat berlangsung ketat, namun Filipina kembali menjauh saat akhir kuarter tiga 67-53.

Filipina langsung tancap gas dengan mencetak enam poin beruntun membuat unggul 74-53. Abraham membuka four poin play 57-74. Indonesia kesulitan mengejar dan akhirnya kalah dengan skor 70-100.

Andakara Prastawa menjadi top skor dengan 28 poin, Abraham Damar menyumbang 17 poin. Thirdy Ravena memimpin Filipina dengan 23 poin dan Pogoy menambah 16 poin. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement