Ahad 23 Feb 2020 21:53 WIB

Pengungkapan Pabrik Narkoba PCC Berawal dari Jasa Pengiriman

Saat penggerebakan, petugas menangkap basah dua pelaku sedang pengepakan PCC.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang tersangka menunjukkan sebuah ruangan produksi narkoba saat penggerebekan rumah terduga pabrik narkoba di Cingised, Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/2/2020).
Foto: ANTARA FOTO
Seorang tersangka menunjukkan sebuah ruangan produksi narkoba saat penggerebekan rumah terduga pabrik narkoba di Cingised, Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Terbongkarnya rumah yang dijadikan pabrik narkoba diduga jenis Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol (PCC) berawal dari kecurigaan petugas BNN RI atas pengiriman dari Kota Bandung ke beberapa daerah di Indonesia. Dari informasi itu, petugas melakukan penyelidikan. 

"Beberapa waktu lalu kita dapatkan informasi sejumlah pengiriman narkoba dari wilayah Kota Bandung ke beberapa daerah di Indonesia. Kemudian dari informasi itu kita dalami  dan ada empat rumah yang menjadi TKP sekarang ini," kata Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen Atman Depari didampingi Kepala BNN Provinsi Jabar, Brigjen Pol Sufyan Syarif di TKK, Ahad (23/2).

Baca Juga

Dari informasi tersebut, kata Arman, tim kemudian melakukan penyelidikan hingga akhirnya pada Ahad sore petugas melakukan penggerebekan. Saat penggerebekan, kata dia, petugas mengamankan dua orang yang berada di dalam rumah tersebut.

Keduanya tengah melakukan aktivitas pengepakan barang hasil produksi. Setelah dilakukan pemeriksaan di TKP, petugas kemudian mengamankan empat tersangka lainnya. "Keenam orang tersebut langsung kita diperiksa ditempat,’’ ujar dia.

Selain mengamankan enam orang tersangka, lanjut Arman, petugas kemudian melakukan penggeledahan di dalam rumah tersebut. Ada dua mesin pencetak pil ukuran besar di dalam rumah tersebut.

Pantauan Republika.co.id, dua mesin tersebut ditempatkan di dua ruangan terpisah. Satu mesin berada di ruangan depan berukuran sekitar 4x 4 meter. Sedangkan satu mesin lagi berada di kamar belakang. Kedua mesin tersebut terlihat diselimuti debu berwarna putih. Demikian pula di dinding kedua ruangan tersebut dilapisi debu warna yang sama. Diduga debu tersebut berasal dari asap produksi pil PCC.

Kedua ruangan yang digunakan untuk memproduksi pil PCC tersebut terlihat kotor. Dinding ruangan di depan hanya berlantaikan plesteran saja. Sedangkan dindingnya sebagian tidak dipleter dan terlihat susunan bata merahnya.

Sedangkan di ruang belakang selain terdapat mesin pencetak pil juga ada sebuah oven dan alat pengering. "Kemudan peralatan lainnya oven,  alat pengering,  pengaduk dan lain sebagainya. Kita temukan bahan baku baik itu padat berupa tepung atau powder juga temukan cairan. Bahan-bahan siap cetak ini cukup banyak,’’ tutur dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement