Senin 24 Feb 2020 07:23 WIB

Gubernur Serahkan Rp 225 Juta untuk Korban Banjir Bandang

Daerah pegunungan dan curah hujan yang ekstrem membuat Sumbar rawan bencana.

Rep: Febrian Fachri / Red: Agus Yulianto
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat
Foto: Republika/Wihdan
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat

REPUBLIKA.CO.ID, Pasaman - - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada Ahad (23/2) menyerahkan bantuan untuk korban banjir bandang di Nagari Muaro Sungai Lolo. Irwan Prayitno menyerahkan bantuan berupa uang dari Baznas Provinsi sebesar Rp 100 juta, bantuan BPBD Provinsi Rp 125 juta, serta bantuan Dinas Sosial Provinsi berupa beras, family kid, selimut, food ware, lauk pauk dan mie instan.

"Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, menyampaikan duka mendalam, terutama kepada keluarga korban meninggal dunia dan luka-luka," kata Irwan.

Irwan menjelaskan, daerah Sumatera Barat sudah ditadirkan Allah sebagai daerah pegunungan dengan cuaca yang ekstrim, dan curah hujan tinggi. Sehingga musibah banjir dan tanah longsor sering terjadi di sejumlah daerah.

Irwan mengingatkan, agar pemerintah daerah seperti bupati atau wali kota supaya meninjau kawasan hulu sungai, minimal setiap enam bulan sekali. Supaya pemerintah bisa mengetahui kondisi alam dan melakukan tindakan pencegahan agar tidak ada lagi korban yang terdampak bencana banjir bandang.

Dikatakannya, pihkanya sudah berkali-kali menyurati pemerintah kabupaten dan kota agar bersama-sama dengan aparat TNI, Polri dan OPD terkait supaya memantau hulu-hulu sungai yang punya potensi banjir bandang. Karena banjir bandang dan tanah longsor, menurut Irwan, dapat diprediksi dan diantisipasi sejak dini.

"Bawa juga drone untuk memantau daerah hulu sungai, serta bekali dengan gergaji sinso dan peralatan lainnya. Karena, jika ada kayu yang berpotensi menghalangi arus sungai, langsung bisa dipotong dan dibersihkan," ucap Irwan. 

Bupati Pasaman Yusuf Lubis mengatakan, musibah banjir bandang Nagari Muaro Sungai Lolo, yang terjadi pada Sabtu (15/2) lalu. Banjir bandang mengakibatkan dua warga Kampung Pintuai meninggal dunia dan tiga orang menderita luka-luka.

Untuk kerusakan fisik, terdapat 170 unit rumah rusak, jaringan irigasi, bendung dan sarana air bersih pansimas banyak hancur, termasuk akses jalan ke sejumlah kampung di Muaro Sungai Lolo, tertutup longsor dan terban.

"Pemda Pasaman akan tangani seluruh kerusakan sesegera mungkin. Sedangkan bantuan uang buat korban dan rumah yang rusak, akan didistribusikan secara transparan dan merata," ujar Yusuf.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement