REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan menunda tahun ajaran baru 2020 yang dijadwalkan dimulai pada 9 Maret. Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona tipe baru atau Covid-19 yang saat ini telah mencapai lebih dari 600 kasus.
"Untuk mencegah penyebaran infeksi dan untuk keselamatan siswa serta fakultas sekolah, kementerian pendidikan akan menunda hari pertama tahun ajaran 2020 di taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar, menengah, dan atas di seluruh negeri dalam sepekan," kata Menteri Pendidikan Korsel Yoo Eun-hae dalam sebuah konferensi pers pada Ahad (23/2), dikutip laman kantor berita Korsel, Yonhap.
Eun-hae mengungkapkan, Kementerian Pendidikan Korsel akan memonitor wabah Covid-19 dengan ketat. Langkah-langkah tambahan siap diambil jika diperlukan. Sementara kalender sekolah akan melakukan penyesuaian secara fleksibel.
Ini merupakan pertama kalinya Korsel menunda tahun ajaran baru untuk TK hingga sekolah menengah atas di seluruh wilayahnya. Padahal, saat MERS mewabah pada 2015 lalu, masa sekolah hanya disesuaikan di daerah tertentu di negara tersebut.
Pemerintah Korsel juga telah menyarankan universitas-universitas lokal di sana menunda tahun ajaran baru selama empat pekan. Mahasiswa asing, terutama asal China, yang belum memesan tiket untuk kembali ke Korsel pascaliburan disarankan mengambil cuti semester.
Sebanyak 70 ribu mahasiswa asal China dilaporkan berkuliah di Korsel. Hingga akhir Maret mendatang, Korsel memperkirakan akan ada 19 ribu mahasiswa China yang akan tiba di negara tersebut. Sekitar 10 ribu di antaranya datang pekan ini.
Saat ini Korsel sedang menangani 602 pasien Covid-19. Wabah itu berpusat di Daegu dan Cheongdo.