Senin 24 Feb 2020 10:11 WIB

Antisipasi Corona, Karnaval Venesia Ditutup Lebih Awal

Karnaval Venesia ditutup dua hari lebih awal dari yang dijadwalkan

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Polisi berjaga di rumah sakit Schiavonia, dekat Padova, di mana tes untuk virus corona dilakukan terhadap warga di Veneto, Italia utara, Sabtu (22/2). Italia melaporkan 80 kasus positif corona terjadi di negaranya. Karnaval Venesia ditutup dua hari lebih awal dari yang dijadwalkan. Ilustrasi.
Foto: EPA
Polisi berjaga di rumah sakit Schiavonia, dekat Padova, di mana tes untuk virus corona dilakukan terhadap warga di Veneto, Italia utara, Sabtu (22/2). Italia melaporkan 80 kasus positif corona terjadi di negaranya. Karnaval Venesia ditutup dua hari lebih awal dari yang dijadwalkan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, VENESIA -- Italia telah menghentikan Karnaval Venesia untuk mengendalikan wabah virus Corona. Pihak berwenang di wilayah Veneto mengatakan acara itu berakhir pada Ahad (23/2) malam atau dua hari lebih awal dari yang dijadwalkan.

BBC pada Ahad (23/2) melaporkan Italia sejauh ini memiliki jumlah kasus virus corona terbanyak di Eropa. Sebanyak 152 orang terinfeksi dan tiga orang telah meninggal.

Baca Juga

Italia telah memberlakukan pembatasan karantina ketat di dua wilayah hotspot utara dekat Milan dan Venesia. Sekitar 50 ribu orang tidak dapat masuk atau meninggalkan beberapa kota di Veneto dan Lombardy selama dua pekan ke depan tanpa izin khusus.

Bahkan di luar zona, banyak bisnis dan sekolah telah menangguhkan kegiatan. Acara olahraga juga telah dibatalkan termasuk beberapa pertandingan sepakbola papan atas.

Karnaval Venesia dijadwalkan selesai pada Selasa (25/2). Tetapi presiden regional Luca Zaia mengatakan pada Ahad bahwa acara itu akan ditangguhkan, bersama dengan acara-acara lainnya, dalam upaya untuk memerangi virus.

"Dari malam ini, kami berencana untuk menghentikan karnaval dan semua kegiatan olahraga hingga 1 Maret," kata Zaia.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan pada Sabtu (22/2) bahwa tindakan luar biasa akan mulai berlaku untuk mencoba membendung meningkatnya jumlah kasus virus corona. Dia mengatakan pembatasan karantina bisa berlangsung selama berminggu-minggu.

Polisi, dan jika perlu angkatan bersenjata, akan memiliki wewenang untuk memastikan peraturan tersebut ditegakkan. Angelo Borrelli, kepala Departemen Perlindungan Sipil Italia, mengatakan kepada wartawan bahwa 110 dari kasus yang dikonfirmasi ada di Lombardy. Sebanyak 21 kasus di Veneto dengan yang lain di Emilia-Romagna dan Lazio.

Italia melaporkan kematian ketiga pada hari Ahad yakni seorang wanita tua dari kota Crema yang menderita kanker. Pihak berwenang Italia mengatakan mereka masih berusaha melacak sumber wabah itu. Kecurigaan awalnya jatuh pada seorang pebisnis yang telah kembali ke Lombardy dari China, tetapi ia telah dites negatif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement