Senin 24 Feb 2020 12:17 WIB

Awak Kapal World Dream Wajib Observasi di Pulau Sebaru

Observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, untuk menekan risiko penularan corona.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Kapal World Dream. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk memfasilitasi pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di atas kapal pesiar World Dream.
Foto: Jerome Favre/EPA-EFE
Kapal World Dream. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk memfasilitasi pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di atas kapal pesiar World Dream.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk memfasilitasi pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di atas kapal pesiar World Dream. Sebanyak 188 awak asal Indonesia akan dipindahkan dari kapal pesiar tersebut dan diwajibkan menjalani observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan observasi untuk memastikan mereka bebas dari virus korona (Covid-19). Ia menambagkan observasi dilakukan dengan prosedur TNI AL.

Baca Juga

"Lokasi sudah ditetapkan, yaitu kepulauan. Ada pulau yang tak berpenghuni, Sebaru 1. Pokoknya kita anggap aman, tidak ada penghuninya," jelas Muhadjir, usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (24/2). 

Muhadjir menerangkan pengangkutan seluruh WNI dari kapal yang terakhir berlabuh di Hong Kong itu juga akan dilakukan dengan KRI Dr Suharso milik TNI AL. Ia menjelaskan, keputusan evakuasi WNI dari kapal World Dream dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.

Alasan ini pula yang membuat pemerintah memprioritaskan WNI di atas kapal World Dream, sebelum nanti menjemput WNI dari kapal Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang. 

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menambahkan observasi di atas kapal dan Pulau Sebaru dilakukan untuk menekan risiko penularan bila memang ada yang positif virus corona. Prioritas untuk pemulangan WNI dari kapal World Dream juga diambil karena risikonya lebih kecil dibanding pemulangan WNI dari Diamond Princess.

Untuk saat ini, Terawan mengatakan, Pemerintah Indonesia masih menunggu data epidemiologi dari Pemerintah Jepang. "Pertimbangan medis ini penting, tidak boleh emosional. Harus sat per satu, demi keselamatan bangsa dan negara karena kita masih dalam zona green zone," kata Terawan.

Sebelumnya, President of Dream Cruises Michael Goh menyampaikan bahwa pihaknya akan melepas jangka di perairan internasional tak jauh dari Pulau Bintan, Kepulauan Riau untuk memidahkan awak kapal asal Indonesia. Michael Goh menyebutkan Dream Cruises telah mengambil keputusan untuk menghentikan sementara kegiatan operasional kapal pesiar World Dream dari Hong Kong sejak 9 Februari 2020.

Terkait hal itu, Departemen Kesehatan Hong Kong mengonfirmasi bahwa semua penumpang dan anggota kru yang berlayar pada pelayaran terakhir telah melalui pemeriksaan kesehatan ekstensif dan pemeriksaan suhu tubuh. Semua sampel yang diambil dari anggota kru menunjukkan hasil negatif Novel Coronavirus (Covid-19).

Kapal pesiar tersebut telah mendapatkan sertifikasi bebas Coronavirus dari Departemen Kesehatan Pelabuhan di Hong Kong. Semua penumpang yang telah meninggalkan kapal pesiar pada pelayaran terakhir tanggal 9 Februari 2020 tidak menunjukkan gejala yang terkait dengan infeksi Covid-19 sampai saat ini. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement