Senin 24 Feb 2020 12:37 WIB

KH Didin Hafiduddhin: IBF Bisa Tingkatkan Literasi Umat

Literasi adalah kemampuan untuk membaca dan menulis.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 IBF Bisa Tingkatkan Literasi Umat. Foto: KH. Didin Hafidhuddin
IBF Bisa Tingkatkan Literasi Umat. Foto: KH. Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Muslim, Prof KH Didin Hafiduddhin memandang Islamic Book Fair (IBF) yang rutin diselenggarakan bisa meningkatkan literasi umat Islam. Untuk meningkatkan literasi umat dibutuhkan sumber bacaan, IBF telah menyediakan sumbernya.

KH Didin mengatakan, literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Maka harus disediakan sumber informasi atau bacaan untuk umat Islam. Salah satu sumber informasi adalah buku-buku yang dipamerkan di IBF. Artinya melalui penyelenggaraan IBF bisa meningkatkan literasi umat Islam.  

Baca Juga

"Kalau yang membaca buku-buku adalah generasi muda, angkatan muda Islam, mahasiswa, santri dari pondok pesantren, siswa dari sekolah-sekolah itu akan bisa meningkatkan literasi (mereka)," kata KH Didin kepada Republika, Senin (24/2).

Ia menyampaikan, dalam upaya meningkatkan literasi umat membutuhkan waktu yang panjang. Sebab untuk membangun peradaban dibutuhkan waktu yang panjang, bukan waktu yang pendek.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga setuju dengan tema IBF 2020 yakni 'Literasi Islam; Cahaya Untuk Negeri'. Menurutnya, litrasi Islam bisa menjadi modal untuk membangun bangsa dan negeri.

"Negeri ini akan baik kalau pengetahuan masyarakatnya bertambah, kalau pengetahuan masyarakatnya tidak bertambah maka negeri tidak akan bertambah baik," ujarnya.

KH Didin juga menyarankan agar panitia IBF lebih memperbanyak jumlah buku sekaligus memperbanyak acara semacam seminar dan dialog. Untuk itu, panitia perlu memanggil para ahli dari berbagai bidang untuk menjadi pembicara.

Ia juga prihatin dengan kondisi masyarakat Indonesia yang kurang gemar membaca. Untuk meningkatkan literasi masyarakat, dia menyarankan agar terus menerus mengadakan acara yang bisa meningkatkan keinginan membaca masyarakat.

"Masyarakat kita gemar membacanya masih kurang, maka perlu terus menerus diadakan momen yang meningkatkan keinginan mereka membaca," ujarnya.

IBF 2020 diselenggarakan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta di Jakarta Convention Center (JCC) pada 26 Februari - 1 Maret 2020. Di IBF ke-19 ini akan ada 175 penerbit buku dan 168 non penerbit. Sebanyak 343 stan di IBF akan diisi oleh penerbit buku, travel, perbankan, lembaga filantropi, instansi pemerintah, media massa, UMKM, busana Muslim, properti syariah, mainan anak, kuliner, dan lain sebagainya.

Selain itu, akan ada 54 ribu judul buku dari ratusan penerbit yang dipamerkan di IBF. Setiap judul buku rata-rata ada sekitar 35 eksemplar. Artinya akan ada sekitar 2 juta eksemplar buku di IBF 2020. Rata-rata pengunjung IBF dalam beberapa tahun terakhir setiap harinya mencapai sekitar 30 ribu orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement