Senin 24 Feb 2020 14:46 WIB

Komitmen Pemerintah Dorong Atraktifnya Saham BUMN

Pembenahan oleh menteri BUMN mendorong membaiknya saham BUMN.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2). Saham BUMN yang kian atraktif tak lepas dari pembenahan yang selama ini dilakukan.
Foto: Antara/Reno Esnir
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2). Saham BUMN yang kian atraktif tak lepas dari pembenahan yang selama ini dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Irvan Rahardjo menilai kian atraktifnya saham-saham BUMN tak lepas dari komitmen pemerintah. Irvan menilai banyak proyek-proyek pemerintah yang tentu dikuasai BUMN.

"Mereka dapat dukungan penuh dari pemerintah dan proyek pemerintah selalu menarik investor," ujar Irvan saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Senin (24/2).

Irvan juga berpendapat langkah Menteri BUMN Erick Thohir dalam membenahi BUMN mendorong membaiknya saham BUMN. Meski begitu, kata Irvan, Kementerian BUMN tak bisa bekerja sendirian dan memerlukan dukungan Kemenkeu, BPK, DPR, hingga kementerian teknis lainnya. Irvan menilai rencana holdingisasi dari Erick perlu terus dikejar dalam meningkatan kinerja perusahaan pelat merah.

"Penyakit BUMN itu terlalu banyak stakeholder kepentingan, di situ ada DPR, BPK, Kemenkeu, hingga kementerian teknis," ucap Irvan.

Irvan juga menilai BUMN harus terus menjaga tata kelola perusahaan yang baik, transparansi, dan integritas, demi menjaga kepercayaan investor. Irvan menilai BUMN tak semata sebagai agen pembangunan, melainkan juga menjaga aspek keuntungan dalam dividen bagi negara.

"Kalau menarik dividen lebih besar artinya kan BUMN harus lebih menguntungkan, tapi di saat yang sama masih banyak BUMN yang merugi dan belum optimal dalam meningkatkan kinerjanya," kata Irvan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement