REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media Survei Nasional (Median) melakukan survei elektabilitas tertutup terhadap 22 tokoh kandidat calon presiden 2024 tanpa Prabowo Subianto. Hasilnya, Anies Baswedan menempati urutan teratas dengan mengantongi angka 18 persen, disusul Sandiaga Uno sebesar 17,7 persen.
"Kalau Prabowo maju itu suara Sandi agak rendah, tapi begitu Prabowo tidak maju nah suara itu tidak lari kemana-mana tapi sebagaian besar itu ke Sandiaga Uno," ujar Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Senin (24/2).
Rico mengatakan, meski Anies menempati urutan pertama, sebagian besar pemilih Prabowo beralih ke Sandi. Sebab, ketika survei mencantumkan Prabowo, susunan elektabilitasnya menjadi Prabowo (18,8 persen), Anies (15,8 persen), Sandi (9,6) persen, Agus Harimurti Yudhoyono (8,3 persen), dan Ridwan Kamil (5,7 persen).
Sementara apabila Prabowo tidak maju Pilpres 2024, urutan elektabilitasnya menjadi Anies (18 persen), Sandi (17,7 persen), AHY (9,7 persen), Ridwan Kamil (6,8 persen), dan Ganjar Pranowo (6,3 persen). Rico menuturkan, keterpilihan Sandi bahkan naik dua kali lipat ketika Prabowo tidak ada dalam daftar kandidat capres.
Menurut dia, ketika survei berikutnya hanya antara Anies dan Sandi tanpa Prabowo, kemungkinan elektabilitas Sandi lebih unggul. Sebab, saat ini Sandi mengantongi elektabilitas yang tak jauh berbeda dengan Anies.
"Beda suaranya hanya 0 sekian persen dari Anies. Saya curiga kalau kita melakukan survei hanya berhadap-hadapan, hanya dua calon mungkin Sandiaga bisa menang," kata Rico.
Survei Median dilakukan terhadap 1.200 responden yang memiliki hak pilih pada pekan kesatu dan kedua Februari. Margin of error sebesar kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.