Senin 24 Feb 2020 15:01 WIB

BPBD Imbau Papua Barat Siaga Banjir Hingga Maret

BMKG meramalkan puncak hujan akan terjadi selama Februari hingga Maret 2020.

Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir mengimbau masyarakat dan seluruh instansi terkait di daerah tersebut melakukan siaga banjir hingga Maret 2020.

"Dari data BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) puncak hujan akan terjadi selama Februari hingga Maret. Pada rentang waktu ini seluruh daerah harus waspada terhadap bencana banjir dan longsor," kata Ampnir di Manokwari, Senin (24/2).

Derek berharap, seluruh kepala daerah menetapkan status siaga di wilayah masing-masing. Selanjutnya, tata kelola penanganan bencana segera dipersiapkan agar tidak menimbulkan persoalan baru pascabencana.

"Sudah jelas ada potensi bencana, warning pun telah dikeluarkan. Secara manusiawi sudah semestinya kita siap, jangan sepelekan masalah," kata dia lagi.

Menurut dia setiap daerah harus segera menggelar rapat koordinasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk swasta. Penanganan bencana harus melibatkan seluruh sektor.

"BPBD kabupaten/kota sebagai leading sektor. Aktivasi Pos Komando segera, ini yang nanti akan menjadi pusat koordinasi dalam upaya antisipasi hingga penanganan bencana. Di Manokwari sudah berjalan, daerah lain saya harap segera menyusul," ujarnya.

Derek mengutarakan sejumlah daerah di Papua Barat memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi terhadap bencana banjir. Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Wondama, Pegunungan Arfak dan Kota Sorong berada pada posisi teratas.

Di Pegunungan Arfak, ujarnya, selain banjir potensi longsor juga tergolong tinggi. BPBD di daerah itu diharapkan berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait termasuk kepala daerah untuk menyiapkan tata kelola penanganan bencana.

"Teluk Wondama juga demikian, dalam kondisi cuaca ekstrem seperti ini kewaspadaan harus ditingkatkan. Banjir berulang kali terjadi. Kita berharap banjir bandang 2010 tidak kembali terulang," pungkasnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement