REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Radioaktif jenis Cesium (Cs 137) diduga kembali ditemukan di sebuah rumah di Blok A Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Pihak kepolisian hingga saat ini masih lakukan penyelidikan dan penyidikan.
Pantauan dari Republika.co.id, sebuah rumah yang terletak di pojok perumahan diberikan garis polisi. Sejumlah petugas gabungan yang terdiri dari Gegana dan Kepolisian menjaga ketat rumah tersebut.
Informasi yang diketahui, Brimob Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) menemukan adanya paparan radioaktif di dalam rumah. Sekitar pukul 14.00 WIB Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) memeriksa paparan radioaktif di rumah tersebut.
“Iya betul saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan penyidikan di rumah tersebut, itu dulu ya,” kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan, Senin (24/2).
Lebih lanjut, kata Iman, hingga saat ini proses penyelidikan masih terus dilakukan. Ia belum memberikan informasi lebih lanjut terkait dugaan sementara Cesium 137 di perumahan warga. “Ini sedang dalam proses. Nanti kita kabarkan apakah itu Cesium 137 atau bukan, nanti, itu dulu,” katanya.
Nampak garis polisi melintang rumah yang diduga terdapat radioaktif jenis Cesium 137 di dalamnya. Rumah juga nampak kosong, laporan dari warga sekitar pemilik sedang pergi keluar kota.
Di lokasi, petugas terlihat mengamankan beberapa benda yang ditemukan di rumah kemudian dimasukan ke dalam drum. Drum tersebut kemudian diangkut dan dibawa menuju laboraturim untuk pengecekan.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Kerja sama dan Komunikasi Publik pada Bapeten Indra Gunawan mengatakan hingga saat ini masih terus lakukan koordinasi dengan pihak Bareskrim untuk penemuan diduga Cesium 137. "Masih kita konfirmasi kembali dengan Bareskrim," ungkapnya.
Menurutnya, proses penyelidikan kasus temuan Cesium 137 sudah diserahkan Bareskrim. Bapeten atau Batan hanya lakukan koordinasi.
"Karena kasus ini sudah diserahkan (Polri) untuk penyidikan kami sekarang gantian yang back up Polri. Untuk informasi lebih lanjut nanti dikabari," katanya.