REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kelurahan Pasar Baru, Jakarta Pusat mencatat sebanyak delapan rukun warga terdampak banjir. Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 20 sentimeter (cm) hingga 60 cm yang terjadi sejak Selasa subuh hingga kini.
Kasi Ekbang Kelurahan Pasar Baru Dumaria Panjaitan mengatakan air mulai merendam pemukiman warga sejak pukul 02.30 WIB. "Yang duluan naik itu yang dari arah Samahudi, seperti Gereja Ayam, SPBU sampai batasnya Kartini Raya," kata Kepala Seksi Ekbang Kelurahan Pasar Baru, Dumaria Panjaitan saat ditemui di lokasi banjir Pasar Baru, Selasa (25/2).
Ia mengatakan selain merendam pemukiman warga, banjir juga menutup akses jalan seperti di Jalan Dr Soetomo dua jalur mulai dari jembatan penyeberangan orang (JPO) halte Pasar Baru sampai perempatan yang ke arah Senayan maupun Gunung Sahari. Akibatnya akses kendaraan dari arah Juanda menuju Senayan maupun sebaliknya jadi terhambat.
Pengendara hanya bisa melintas dengan mengambil jalur paling tengah karena ketinggian cuma 20 cm. Total panjang Jalan Dr Soetomo yang kerendam banjir kurang lebih 200 meter panjangnya.
Jalan berikutnya yang terendam banjir yakni Jalan Samanhudi mulai dari lampu merah Armabar Pasar Bari hingga Kemayoran. "Di Jalan Samahudi ketinggian 40 cm," kata Dumaria.
Menurut Dumaria sudah ada warga yang diungsikan ke posko banjir kelurahan jumlahnya mencapai 150 jiwa. "Posko banjir ada dua di Jalan Pasar Baru Timur dan Rumah Sakit Siloam," kata Dumaria.
Menurut Dumaria, banjir kali ini lebih parah dibanding banjir di tanggal 1 Januari 2020 dengan ketinggian serta luasan daerah yang terdampak lebih luas. "Lebih parah kali ini, tanggal 1 Januari itu banjir enggak sampai kantor kelurahan, sekarang halaman kelurahan udah kebanjiran," katanya.
Guna mengurangi genangan, lanjut Dumaria, pihak kelurahan telah menyiapkan tiga pompa untuk menyedot air di pemukiman warga. Tiga pompa tersebut terletak di Pasar Baru Timur sebanyak dua pompa dan Jalan Kartini Raya satu pompa.