REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis buku dan pebisnis muda Dita Soedarjo meluncurkan fiksi metropop pertamanya berjudul Jakartaholic. Buku ini ditulis terinspirasi dari kisah nyata.
“Jakartaholic adalah fiksi yang terinspirasi dari kisah nyata,” kata Dita dalam peluncuran novel Jakartaholic di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/2).
Jakartaholic berisikan kisah manusia yang sangat kompleks dan menarik di ibukota. Dita menggambarkan bagaimana orang-orang yang tinggal di ibukota menjalani kehidupan. Jakarta adalah sebuah kota penuh mimpi untuk kehidupan yang serba sempurna.
Dita ingin Jakartaholic membuat orang-orang berhenti membandingkan hidupnya dengan orang lain yang terlihat serba sermpurna. Dengan begitu, seseorang bisa segera bangkit dari keputusasaan dan insecurity (ketidakamanan).
Dengan menggandeng Strorial.co, Jakartaholic merupakan novel fiksi pertama Dita Soedarjo. Perempuan kelahiran 1992 itu mengatakan, Jakartaholic ditujukan untuk mereka yang mencintai Jakarta dengan berbagai tantangan.
Ditulis dengan gaya bahasa pop, para tokoh dalam Jakartaholic berkarakter sangat dekat dengan kehidupan nyata. Ia menampilkan banyak karakter yang terinspirasi dari kehidupan nyata, ketika setiap individu bertumbuh dipengaruhi berbagai latar belakang dari perjuangan hidupnya masing-masing.
“Saya ingin tunjukin bahwa sebagai manusia, tidak ada yang sempurna. Kalia tak akan tahu pengorbanan apa di belakang kesuksesan seseorang, there are two sides to every story. Setiap anak muda yang melalui perjalanan hidup, pasti dapat mengerti hal ini,” kata Dita.
Dita memastikan Jakartaholic memiliki alur yang membuat pembaca terkesan terhadap berbagai pilihan hidup yang diambil para karakter di novel tersebut. Ia mempersembahkan Jakartaholic kepada penggemarnya di daerah yang selalu cemburu dengan kehidupan orang yang tinggal di Jakarta. Faktanya, banyak orang yang tinggal di Jakarta malah stres.
“Kalian lihat orang yang seperti itu, pasti ada harganya. Jakartaholic ini bukan hanya novel drama biasa, tapi juga pengingat bahwa setiap kesuksesan yang dilihat dari orang lain, pasti ada harganya,” tutur Dita.
Ikuti Whatsapp Channel Republika