Selasa 25 Feb 2020 14:48 WIB

Puluhan Personel Evakuasi Korban Angin Kencang di Depok

Angin kencang merusak 16 rumah di Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat Senin malam.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga memperbaiki rumah yang rusak akibat diterjang hujan disertai angin kencang yang melanda kawasan Teluk Pucung, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/11/2019).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Warga memperbaiki rumah yang rusak akibat diterjang hujan disertai angin kencang yang melanda kawasan Teluk Pucung, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok menurunkan 22 personel untuk membantu evakuasi warga terdampak angin kencang di RT. 02 RW. 03, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo, mengatakan peristiwa terjadi saat hujan deras disertai angin kencang sejak Senin (24/2) malam. Akibatnya, 16 atap rumah warga dan satu sekolah yakni SMPN 16 Depok rusak.

"Tidak ada korban jiwa untuk kejadian ini, namun terdapat 16 rumah rusak parah yang atapnya terbang karena tersapu angin puting beliung. Satu pos keamanan SMPN 16 Depok roboh dan atap sekolah rusak serta satu bangunan proyek kandang ayam roboh," ujar Denny di lokasi bencana, Selasa (25/2).

Dia mengatakan, personel Damkar bersama Tagana Kota Depok, Polsek Cimanggis dan Koramil Cimanggis melakukan proses evakuasi rumah dan bangunan terdampak angin puting beliung. Serta memberikan bantuan berupa terpal untuk warga dan mie instan.

"Kami juga mendata warga yang menjadi korban. Sementara sebagian pemilik rumah yang rusak parah saat ini menumpang di rumah tetangga yang tidak terdampak. Lalu dibuka dapur umum di rumah ketua RT 03/ RW 03," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement