Selasa 25 Feb 2020 16:30 WIB

Dirut PLN: Karena Banjir Kami Terpaksa Matikan Listrik

PLN terpaksa mematikan 2.229 gardu distribusi yang terdampak banjir.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Suasana banjir di Perumahan Bumi Naseo Indah, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/2/2020).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Suasana banjir di Perumahan Bumi Naseo Indah, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan yang mengguyur Jakarta pada Senin (24/2) malam, menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran dan konsleting listrik, Perusahaan Listrik Negara (PLN) terpaksa mematikan arus listrik.

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengatakan semalam PLN terpaksa mematikan 2.229 gardu distribusi yang terdampak banjir di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Dari itu, sampai saat ini masih ada 1.564 gardu distribusi terpaksa masih dipadamkan.

Baca Juga

"Kami terpaksa harus mematikan gardu induk agar tidak ada arus listrik disekitar wilayah terdampak banjir. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kebakaran," ujar Zulkifli di Kantor PLN Distribusi Jakarta Raya, Selasa (25/1).

Zulkifli menyampaikan rasa simpatinya terhadap warga yang terdampak pemadaman listrik. Namun, Zulkifli bilang, itu harus dilakukan agar tidak ada korban yang tersengat listrik.

"Kami bersimpati terhadap warga yang terkena akibat genangan air dan banjir dari tadi malam sampai pagi ini. Namun demikian kami dengan sangat terpaksa harus memadamkan beberapa gardu distribusi agar warga tidak tersengat listrik," ucapnya.

Zulkifli menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan RT/RW setempat. Jika sudah mendapat informasi di wilayah tersebut tidak tergenang banjir, maka pihaknya langsung menyalakan listrik di wilayah tersebut.

"Kami terus monitor di lapangan apabila telah berkurang genangannya. Kami koordinasi dengan RT/RW jika lokasi itu sudah tidak tergenang air kita segera menandatangani berita acara dengan RT/RW dan akan langsung kami nyalakan listrik di daerah tersebut," ucapnya.

Khusus di Jakarta, General Manager PLN UID Jakarta Raya M Ikhsan Asaad mengatakan masih ada 834 gardu yang masih dipadamkan. "Saya laporkan di Jakarta masih ada 834 gardu yang terdampak. Ada 1.000 petugas patroli yang menjaga. Jika dipastikan sudah aman akan segera kita nyalakan," ujar Ikhsan dilokasi yang sama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement