Selasa 25 Feb 2020 19:26 WIB

Cerita Kodir, Selamatkan Lebih 20 Siswa Peserta Susur Sungai

Dari tebing setinggi tiga meter, tanpa pikir panjang Kodir menceburkan diri ke sungai

Siswa Dijemput Orangtua. Siswa SMPN 1 Turi dijemput orangtua usai penanganan trauma pascamusibah susur Sungai Sempor di Sleman, Yogyakarta, Senin (24/2).
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Siswa Dijemput Orangtua. Siswa SMPN 1 Turi dijemput orangtua usai penanganan trauma pascamusibah susur Sungai Sempor di Sleman, Yogyakarta, Senin (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Darwanto alias Kodir baru berjalan 100 meter untuk memancing di Sungai Sempor saat mendengar jeritan bersahut-sahutan anak-anak. "Mereka teriak meminta tolong. Seketika itu, dia membuang joran atau kail lalu berlari kencang menuju sumber suara. Teriakan kian jelas terdengar manakala tiba di atas tebing setinggi kisaran tiga meter dengan dasar sungai," katanya.

Dari tebing setinggi tiga meter itu, tanpa berpikir panjang Kodir menceburkan diri ke sungai untuk menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi yang hanyut. "Saya melihat anak-anak itu berjuang untuk bertahan dari gempuran arus. Langsung nyebur sungai untuk menolong mereka," katanya.

Baca Juga

Kodir menuturkan bahwa saat itu dia hanya berpikir untuk meraih satu per satu anak yang hanyut dan membawanya ke pinggir sungai. Siswa-siswi yang sedang memegang batu di tengah ia prioritaskan. "Ada lebih dari 20 anak saya evakuasi. Enam di antaranya sudah lemas. Mereka mayoritas perempuan. Mereka histeris dan menangis," katanya.

Kodir tidak sendirian. Adiknya, Tri Nugroho, juga membantu anak-anak yang tengah berpegangan pada dinding tebing di pinggir sungai agar tidak hanyut. Setelah semua anak berada di atas tebing, Kodir meminjam tangga bambu dari warga yang tinggal tidak jauh dari tempat itu.

"Saya menyeberangkan mereka ke jalur yang memungkinkan untuk dilalui," kata Kodir, yang selama sekitar tiga jam menolong anak-anak yang terhanyut di sungai.

Sudarwanto alias Kodir, salah satu warga yang menolong siswa SMPN 1 Turi di Sleman mendapat penghargaan dari Kementerian Sosial pada Selasa (25/2). Dia menerima Rp 10 juta. Kodir mengaku tidak sanggup menerima penghargaan sendiri. "Enggak sanggup saya sebenarnya menerima ini. Niatnya kan karena kemanusiaan," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement