REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan menyalurkan bantuan 2.000 nasi kotak kepada warga terdampak banjir di wilayah itu, Selasa (25/2). Bantuan nasi kotak tersebut disebar ke tujuh wilayah terdampak banjir seperti Kelurahan Rawajati, Kemang Selatan, Kebon Baru, Pejaten Timur, Pengadegan, dan Kuningan Barat.
"Kita salurkan 1.500 untuk warga terdampak banjir, 500 kotak lagi untuk petugas di wilayah terdampak," kata Humas PMI Jakarta Selatan Dedet Mulyadi.
Dedet menjelaskan, penyaluran bantuan nasi kotak berisi paket nasi, ayam, dan mi goreng siap saji ini berdasarkan permintaan warga di Posko Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) PMI yang membutuhkan sejumlah bantuan, diantaranya makanan. Ia mengatakan PMI memiliki Posko SIBAT di setiap kelurahan yang bertugas melakukan penilaian (assesment) wilayah yang terdampak banjir.
Sejak Selasa pagi relawan PMI telah turun ke lapangan mendata warga yang terdampak banjir. Menurut Dedet, di tujuh wilayah tersebut terdapat sejumlah warga yang mengungsi karena banjir.
"Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji ikut menyerakan bantuan nasi kotak dari PMI kepada perwakilan warga di Kelurahan Kuningan Barat," kata Dedet.
Selain menyalurkan bantuan berupa nasi kotak, PMI Jakarta Selatan juga melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir di wilayah Kemang Selatan, Bangka, dan Pondok Karya. "Sebagian warga yang mengungsi sudah pada pulang ke rumah masing-masing tapi mereka belum bisa masak," kata Dedet.
Untuk Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran terdapat 115 warga yang mengungsi di Rusun Pengadegan. PMI mencatat terdapat lima kecamatan di Jakarta Selatan yang terdampak banjir, yakni Pasar Minggu, Pancoran, Mampang, Kebayoran Lama, dan Tebet.
Banjir menggenangi permukiman warga sejak Selasa dini hari dari pukul 02.30 WIB, dengan ketinggian bervariasi mulai dari 50-100 cm. Selain menyebabkan banjir, hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya juga menimbulkan longsor di Jalan Al Amin RT 07 RW 07 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika