REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan pertemuan silaturahmi antara ia dan Presiden PKS Sohibul Iman pada Selasa malam membahas berbagai persoalan kebangsaan dan agenda politik ke depan. Khususnya, kerja sama kedua partai di Pilkada 2020.
"Di dalam bicara beberapa hal termasuk Pilkada, karena PKS dan Golkar melakukan kerja sama di beberapa daerah," kata Airlangga dalam konferensi pers di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa.
Menurut Airlangga, pertemuan tersebut sebenarnya sudah direncanakan beberapa waktu lalu namun baru bisa terlaksana pada Selasa malam.
Pertemuan tersebut juga membahas agenda-agenda politik di parlemen seperti progres pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) skema Omnibus Law. "Termasuk juga dibahas yang sedang akan dibahas yaitu terkait RUU Cipta Kerja dan RUU Perpajakan," ujarnya.
Dia menjelaskan ada kesepakatan bahwa kedua partai mendorong transformasi struktural perekonomian yang berlandaskan tujuan untuk mereformasi perekonomian untuk kesejahteraan rakyat.
Selain itu, menurut dia, bertujuan mengutamakan usaha-usaha kecil dan menengah berasaskan dalam koridor-koridor konstitusi dan koridor kesejahteraan dan keadilan sosial.
Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, spektrum isi pertemuan pimpinan dua partai tersebut sangat luas yaitu berbicara tentang isu kenegaraan baik dimensi politik, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
"Dalam sisi politik, kami sampaikan ternyata banyak potensi atau peluang PKS dengan Golkar untuk melakukan kerja sama di Pilkada 2020. Nanti secara teknis Tim kedua pihak akan menyisir di daerah mana saja yang bisa dilakukan kerja sama," katanya.
Dari sisi ekonomi menurut dia, terkait RUU skema Omnibus Law, PKS sepakat dengan ide transformasi struktural. Pasalnya sebelum Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, partainya telah mengusung konsep tersebut.
Sohibul menambahkan, proses formal pembahasan Omnibus Law tersebut tentu berada di DPR RI, dan PKS memberikan catatan bahwa Omnibus Law diharapkan bisa didorong tapi dengan koridor-koridor yang jelas.
"Pertama koridor konstitusi, kami tidak ingin satu keinginan yang luhur transformasi struktural menabrak rambu-rambu konstitusi," ujarnya.
Kedua menurut dia dari sisi rambu-rambu keadilan, PKS berharap seluruh stakeholder mendapatkan rasa keadilan sehingga nanti konten Omnibus Law benar-benar bisa menjamin keadilan.
Ketiga, jelasa Sohibul, PKS ingin menjaga koridor otonomi daerah karena merupakan aspirasi era-reformasi yang tentu harus dijaga. PKS ingin menguatkan otonomi daerah ke depan semakin baik lagi.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga didampingi Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita dan Aziz Syamsuddin.
Sementara itu Sohibul Iman didampingi Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal, Ketua DPP PKS Almuzzamil Yusuf, dan Ecky Awal Muharam.