Rabu 26 Feb 2020 07:02 WIB

Pertamina tak Pasok BBM ke SPBU yang Belum Pasang Nozel

Pertamina menjamin proyek digitalisasi nozel bisa segera selesai pada Juni

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) didampingi Direktur Hulu Dharmawan Samsu (kiri) dan Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko (PIMR) Heru Setiawan (kedua kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Foto: Antara/Reno Esnir
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) didampingi Direktur Hulu Dharmawan Samsu (kiri) dan Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko (PIMR) Heru Setiawan (kedua kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menjamin proyek digitalisasi nozel bisa segera selesai pada Juni tahun ini. Meski SPBU yang ada di Indonesia saat ini tak sepenuhnya milik perusahaan, Pertamina memastikan semua nozel akan terkoneksi.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan untuk bisa menertibkan ini, Pertamina akan menghentikan pasokan BBM kepada SPBU diluar milik Pertamina yang tak mau pasang digitalisasi nozel. Ia berharap langkah ini bisa menjadi desakan kepada para pemilik SPBU untuk menyukseskan rencana digitalisasi nozel.

"Juni semua selesai, kita sudah mau sampaikan kita setop pasokannya, karena ini memang harus dijalankan," ujar Nikce, Selasa (25/2) malam.

Nicke menjelaskan, pihaknya menargetkan 5.518 SPBU telah menerapkan digitaliasi nozzle. Namun, hingga saat ini baru terlaksana sekitar 3.500. Nicke bilang, kendala teknis yang membuat target digitaliasi itu belum tercapai lantaran masing-masing mitra memiliki sistem IT masing-masing.