REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Angin segar muncul dengan kembali bisa digunakannya Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung sebagai kandang Persib. Dengan begitu, Persib bisa memiliki kandang kedua setelah Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Meski sinyal positif datang, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Umuh Muchtar menyampaikan belum tahu apakah Persib langsung menggunakan GBLA. Dia mengataka, persiapan penggunaan GBLA harus dilihat dengan seksama.
"Sementara ini kami sudah bicara, tapi kan belum 100 persen. Memang GBLA dari akses lebih bagus, tapi nanti lihat kenyamanan juga, apa lebih nyaman di Jalak Harupat atau GBLA, karena kenyamana dan keamanan nomor satu," kata Umuh di Harris Hotel, Jalan Peta, Kota Bandung, Selasa (25/2).
Sudah lebih dari satu tahun GBLA tidak digunakan untuk pertandingan. Selama itu pula, fasum GBLA terbengkalai. Hal tersebut menjadi pertimbangan Persib atas penggunaan kandang untuk musim kompetisi 2020.
Umuh menyebut tidak meragukan lagi kenyamanan di Stadion Si Jalak Harupat. Karena terbukti selama ini Persib bisa menggelar pertandingan di SJH tanpa adanya kejadian yang tidak diinginkan.
"Mudah-mudahan di GBLA tidak terjadi lagi kejadian kejadian dan hal-hal yang tidak diinginkan. Hilang motor, perintilan itu harus diperhitungkan, Bobotoh yang nonton pun harus nyaman," kata Umuh.
Umuh tidak menampik bahwa SJH lebih siap dibandingkan GBLA. Sehingga segala keputusan akan ditetapkan sebelum tiket laga perdana dijual nanti. Di mana Persib akan menghadapi Persela Lamongan pada Ahad (1/3).
"Lebih siap Si Jalak harupat, kalau di sana saya yakin sudah siap. Nanti kalau di mana ya harus dirembukkan," kata Umuh.