REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Sekelompok kecil belalang gurun telah memasuki Kongo dan memperbesar ancaman kelaparan besar di Afrika, Selasa (25/2). Kemunculan belalang menandai pertama kali serangga itu terlihat di negara Afrika Tengah sejak 1944.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan belalang dewasa, yang sebagian terbawa angin, tiba di pantai barat Danau Albert di Kongo timur dekat kota Bunia pada Jumat. Padahal negara itu belum melihat belalang selama 75 tahun.
Kenya, Somalia, dan Uganda telah berjuang melawan kawanan wabah belalang yang pernah terjadi di Afrika Timur dalam 70 tahun terakhir. PBB mengatakan kawanan belalang juga terlihat di Djibouti, Eritrea, dan Tanzania dan baru-baru ini mencapai Sudan Selatan.
Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu, Kepala Kemanusiaan PBB Mark Lowcock, dan Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia David Beasley menyebut gerombolan belalang sebagai masalah yang menimbulkan kerentanan. Kerja sama antarbadan perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.