REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Senator Bernie Sanders menjadi calon unggulan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat. Berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis Rabu (26/2), ia juga mengalahkan mantan Wakil Presiden Joe Biden dalam perebutan suara warga Afrika-Amerika.
Hasil itu dapat membuat Biden dalam masalah. Sebelumnya, ia calon unggulan tapi terperosok di tiga kontestasi awal tahun ini. Demi tetap menjadi kandidat yang diperhitungkan, ia harus mendapatkan dukungan yang kuat dalam primary di Negara Bagian South Carolina.
Setengah pemilih Partai Demokrat di negara bagian itu adalah warga kulit hitam. Jajak pendapat Reuters/Ipsos yang digelar 19 sampai 25 Februari itu juga menunjukkan dukungan untuk miliuner Michael Bloomberg turun 2 persen.
Setelah mantan walikota New York tersebut mendapat serangan keras dari kandidat-kandidat lainnya dalam debat pekan lalu. Sekitar 26 persen pemilih yang terdaftar sebagai pendukung Partai Demokrat dan independen mengatakan akan memilih Sanders.
Sementara 15 persen mengatakan mendukung Bloomberg dan 15 persen lainnya mendukung Biden. Senator Elizabet Warren dan mantan wali kota Pete Buttigieg masing-masing mendapat dukung 10 persen. Sekitar 4 persen lainnya mendukung senator Amy Klobuchar dan pengusaha Tom Steyer hanya mendapat 3 persen.
Jajak pendapat itu menunjukkan dalam tiga minggu terakhir angka dukungan untuk Sanders terus naik setiap pekannya. Pertama kalinya angka dukungan untuk Sanders menyentuh dua digit.
Dalam jajak pendapat terakhir Sanders juga berhasil meningkatkan dukungan dari pemilih Afrika-Amerika. Sekitar 26 persen warga Afrika-Amerika yang menjadi responden survei itu mengatakan mereka akan memilih Sanders, naik 7 poin dibandingkan jajak pendapat pada 27 Januari sampai 19 Februari.
Sementara dukungan untuk Biden turun 10 poin menjadi 23 persen. Sekitar 20 persen mengatakan mendukung Bloomberg, naik 10 poin dari survei sebelumnya.