Rabu 26 Feb 2020 12:03 WIB

Banjir Jakarta Buat 10.400 Orang Mengungsi

BNPB mencatat banjir di Jakarta menyebabkan warga di lima wilayah mengungsi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah warga kampung Petukangan Rawa Teratai menaiki perahu darurat untuk menuju rumahnya saat banjir di Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah warga kampung Petukangan Rawa Teratai menaiki perahu darurat untuk menuju rumahnya saat banjir di Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis bencana banjir yang menerjang wilayah DKI Jakarta, Selasa (25/2) membuat penduduknya kebanjiran. Bahkan, sedikitnya 10.400 orang terpaksa mengungsi akibat banjir.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengutip data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta per Rabu (36/2) yang mencatat banjir terjadi di lima wilayah Jakarta yaitu Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, dan Selatan.

Baca Juga

"Banjir Jakarta kali ini membuat total 5.933 kepala keluarga (KK) atau 23.755 orang terdampak. Sebanyak 2.940 KK atau 10.400 orang atau jiwa harus mengungsi," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (26/2).

Ia menyontohkan, di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara yang digenangi air setinggi 80 sentimeter (cm)-100 cm membuat 241 KK atau 956 jiwa mengungsi yang tersebar do tujuh titik pengungsian. Kemudian Kelurahan Sukapura, Cilincing yang digenangi air bah setinggi 30 cm-50 cm membuat 98 KK atau 566 jiwa terdampak dan mengungsi tersebar di enam titik. Selanjutnya di Kelurahan Semper Barat Cilincing yang digenangi 20 cm air hujan membuat 117 KK atau 437 jiwa mengungsi di empat titik.

Kemudian banjir di Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara yang digenangi 20-30 cm air membuat 15 KK atau 71 jiwa mengungsi di empat titik. Berikutnya di Kelurahan Pegangsaan Utara, Kelapa Gading yabg digenangi 20-70 cm air bah membuat 10 KK atau 40 jiwa mengungsi di dua titik.

Selain itu, di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara yang dijuga diterjang air hujan setinggi 40-60 cm membuat 20 KK mengungsi di satu titik. Lain halnya di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan yang digenangi air bah 40 cm membuat 31 KK atau 109 jiwa mengungsi di tiga titik.

Dia melanjutkan, banjir setinggi 71 cm-150 cm di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur membuat 105 KK atau 237 jiwa mengungsi di tujuh titik kemudian, dia melanjutkan, banjir setinggi 70 cm di Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara membuat 42 KK atau 166 orang mengungsi di satu titik.

Banjir setinggi 140 cm di Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara juga membuat 108 KK atau 280 jiwa mengungsi di enam titik. Tak hanya itu, di wilayah Jakarta Selatan yaitu Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran yang digenangi banjir setinggi 150 cm membuat 32 KK atau 121  jiwa mengungsi di satu titik.

"Kemudian di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan yang digenangi banjir setinggi 71-150 cm membuat 16 KK atau 94 jiwa terdampak. Tetapi hingga tak ada pengungsi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement