REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Hujan lebat pada Selasa dini hari menyebabkan wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diterjang banjir. Sejumlah titik tergenang dengan ketinggian air yang berbeda-beda.
Banjir yang melanda wilayah Tangsel merendam sejumlah rumah, namun juga menelan korban jiwa. Empat korban dikabarkan hanyut terbawa derasnya aliran air ketika sedang bermain di bantaran sungai.
“Memang betul kejadian bocah tenggelam itu. Sampai sekarang belum ditemukan dan masih dalam pencarian Tim SAR dan BPBD Tangsel,” kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Afroni Sugiarto.
Informasi yang diterima Republika, empat bocah tenggelam akibat terseret derasnya arus banjir. Dua korban tertolong dan sisanya dikabarkan masih belum ditemukan.
Afroni menjelaskan korban hanyut bernama Nazar (13 tahun) warga Gang Lurah RT 003 RW 003, Pondok Aren, Tangsel. Kemudian Desta (12 tahun) warga Kampung Pondok Serut II, Pondok Aren.
Sedangkan dua korban selamat bernama Agus (14 tahun) beralamat di Pondok Kacang Timur, Pondok Aren. Selanjutnya korban bernama Rian (13 tahun) Kampung Ceger, Pondok Aren.
“Saya sudah peringatkan, agar anak-anak jangan bermain di situ, Karena kondisi airnya sedang tinggi,” kata Afroni.
Mulanya, ke empat korban pada Selasa 25 Februari 2020 sekitar pukul 12.30 WIB bermain untuk melihat banjir. Saat tengah duduk-duduk di jembatan Al-Fat Komplek Maharta, salah satu dari mereka mengajak terjun ke sungai.
“Karena kejadian tadi pagi, kemungkinan korban sekarang sudah di kali Ciledug. Masih dalam pencarian saat ini,” ujar Afroni, Selasa (25/2).
Menurut saksi mata bernama Dafa (13 tahun), Agus pertama kali terjun turun ke sungai, disusul Desta, Nazar dan Rian. Mereka tidak menyadari kondisi air saat itu sangat deras sehingga menghanyutkan mereka cukup cepat. Korban terbawa arus kurang lebih sejauh 50 meter.
Korban bernama Agus berteriak minta tolong saat dirinya tidak berdaya melawan arus sungai. Warga yang melihat mencoba menyelamatkan korban dengan galah dan sebagainya.
“Tadi Agus minta tolong, terus warga juga banyak cari bantuan, pakai kayu tadi Agus diselametin,” ucapnya.
Tanpa berpikir panjang Agus mencoba meraih sesuatu agar dapat menahan derasnya aliran sungai. Agus berhasil meraih kaki salah seorang warga dan berhasil diselamatkan.
Rian yang nampak berusaha berenang tidak berhasil menggapai tepian. Hingga akhirnya warga Pondok Aren yang menyodorkan batang bambu agar dapat diraih Rian.
“Agus sama Rian selamat, tapi dua tadi temannya kebawa arus,” kata Dafa.
Korban Hanyut Diketemukan
Komandan Rescue Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Badawi mengatakan menerima laporan pukul 14.00 WIB dari warga terkait korban hanyut saat bermain air. Kemudian Tim meluncur ke lokasi untuk lakukan pencarian di aliran sungai maupun jalur darat.
“Proses pencarian dengan menggunakan lampu tembak dan genset serta alat yang dipersiapkan untuk teknik lookout,” katanya, Rabu (26/2).
Sebelumnya, pada Selasa pukul 23.30 WIB Tim rescue satpol PP membuat jaring di ujung pembuangan air. Hal itu dilakukan untuk menutup kemungkinan korban terseret arus lebih jauh.
Belum lama lakukan pencarian, Tim rescue Satpol PP menemukan jasad seorang bocah yang diduga hanyut saat bermain banjir. Salah satu dari mereka mengangkat jasad dibantu dengan sejumalh personel lain.
Posisi sungai yang tampak turun kebawah, menjadi kendala saat pengangkatan jasad. Namun setelah mendapati bantuan dari warga sekitar, proses evakuasi selesai.
“Korban ditemukan di bawah jembatan kramat, setelah sebelumnya team rescue Satpol PP Kta Tangsel membuat jaring pada pukul 23.30 WIB malam,” kata Badawi.
Tim lakukan pengecekan pada Rabu (26/2) pagi hari pukul 07.30 WIB dan berhasil menemukan korban atas nama Desta. Pada pukul 08.00 WIB korban langsung dibawa menuju rumah duka menggunakan mobil ambulance.
“Untuk lokasi diketemukan korban di Kampung Ciputat RT 04 RW 05, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, kota Tangerang,” ujarnya.