Rabu 26 Feb 2020 14:13 WIB

Eks Pemain Chelsea dan Muenchen Soroti Laga Mantan Timnya

Chelsea ditekuk Muenchen 0-3 di Stamford Bridge.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Israr Itah
Gelandang Chelsea Mason Mount (kiri) berduel bola dengan bek sayap Bayern Muenchen Alphonso Davies.
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Gelandang Chelsea Mason Mount (kiri) berduel bola dengan bek sayap Bayern Muenchen Alphonso Davies.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Michael Ballack jadi salah satu yang menyoroti pertemuan Chelsea dan Bayern Muenchen di Liga Champions. Maklum, eks bintang timnas Jerman ini pernah memperkuat dua klub besar Eropa tersebut sepanjang 2000-an.

Ballack bersimpati dengan gelandang Chelsea Mason Mount. Pemain 21 tahun ini bertarung keras dengan wing back Muenchen Alphonso Davies pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (26/2) dini hari WIB.

Baca Juga

Sayangnya usaha Mount tak berbuah apa pun. Timnya ditekuk Muenchen 0-3 di Stamford Bridge. Ballack menilai salah satu kunci permainan Muenchen ialah Davies yang mengawal sisi kiri dengan apik. Alhasil the Blues sulit menembus sisi kiri pertahanan Muenchen yang dikawal pemain berusia 19 tahun tersebut.

"Dia (Mount) sedikit tidak beruntung, dia bertarung satu lawan satu dengan Davies," kata Ballack pada Chelsea TV, Rabu, (26/2).

Mount merupakan pemain Chelsea yang posisinya berhadapan dengan Davies. Ballack menilai pemain Chelsea terlalu jauh mengeksplor ruang di belakang sisi kiri Muenchen yang dijaga ketat Davies.

"Dia (Davies) punya kecepatan luar biasa yang mana Anda tidak melihatnya di level Bundesliga saja, tapi di tingkat internasional. Dia sungguh luar biasa," puji Ballack.

Ballack menganggap daya juang Mount belum ditunjukkan maksimal.

"Dia (Mount) sempat punya beberapa kesempatan bagus setelah berlari, mungkin dengan sedikit keberuntungan, tapi dia terlalu mudah kalah," lanjut Ballack.

Dengan kekalahan ini, Ballack optimis Mount bisa memetik pelajaran. Sehingga pada putaran kedua di markas Muenchen, Mount dapat berperan lebih banyak.

"Anda harus menemukan banyak cara, itulah proses belajar. Lain kali dia akan memposisikan diri lebiu baik, mungkin timnya akan menekan dia," kata Ballack.

Selain itu, Chelsea juga patut berbenah secara keseluruhan jika ingin menutup defisit agregat. "Juga ada proses belajar sebagai tim soal pengaturan posisi di lapangan agar lebih baik," ujar Ballack. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement