REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengedalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 19 ribu warga Jakarata, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) mengungsi akibat banjir. BNPB mencatat pengungsi akibat banjir paling banyak terdapat di wilayah Jakarta Timur.
"Jumlah tersebut tersebar di 214 kelurahan dan desa dengan jumlah terdampak tertinggi di wilayah Jakarta Timur," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo seperti dalam keterangan tertulis, Rabu (26/2).
Agus mengatakan 5.954 kepala keluarga yang mengungsi, tersebar di 89 titik pos pengungsian. Untuk wilayah Jakarta Timur sendiri terdapat 53 titik pengungsian.
Pusdalops BNPB mengidentifikasi 11 kabupaten dan kota Jabodetabek terdampak, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Karawang.
"Banjir yang terjadi di wilayah tersebut berdampak pada 74.452 jiwa atau 22.405 KK," ujarnya.
Agus memperinci jumlah warga terdampak di setiap kabupaten/kota di Jabodetabek, antara lain Kabupaten Karawang 43.840 jiwa atau 14.376 KK, Kota Tangerang 2.574 jiwa atau 982 KK), Kota Tangerang Selatan 2.380 jiwa atau 14.376 KK).
Sementara khusus DKI Jakarta, jumlah warga terdampak di wilayah Jakata Timur 24.676 jiwa atau 6.131 KK, Jakata Utara 888 jiwa atau 255 KK dan Jakarta Barat 94 jiwa atau 16 KK). Agus menambahkan, tinggi muka air di wilayah terdampak banjir pun masih beragam antara 5 sentimeter hingga 100 100 cm "Seperti di Jakarta Timur di beberapa titik genangan masih mencapai 100 cm," ucapnya.