REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung meluncurkan tim, jersey, dan sponsor di Hotel Harris, Jalan Peta, Kota Bandung, Selasa (25/2). Sayangnya, peluncuran tim ini diwarnai oleh boikot peliputan dari wartawan.
Pendiri Kelompok Bobotoh Persib Flower City Casual, Arlan Siddha menyatakan, seharusnya Persib sadar bahwa wartawan ini adalah kunci bagi Persib. Karena kedua pihak saling membutuhkan.
"Hal yang kemarin terjadi ada sifatnya miss, kesalahpahaman atau ketersinggungan antara Persib dengan wartawan, tapi mau tidak mau wartawan adalah jembatan bagi Persib," kata Arlan saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (26/2).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, boikot berawal dari berubahnya aturan peliputan harian Persib. Hingga puncaknya ada inkonsistensi mengenai aturan peliputan launching dengan alasan eksklusivitas.
Arlan menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, harus ada sinergi di antara kedua belah pihak karena memang Persib tidak lepas dari pemberitaan. "Saya pikir ke depan jadi sesuatu yang dilematis, mudah-mudahan kedua belah pihak melakukan klarifikasi mengenai kejadian kemarin," kata dia.
Menurut Arlan, dampak yang terjadi memang mempengaruhi kedua belah pihak. Ia berharap semua yang terlibat meluruskan permasalah tersebut. "Semoga ada penyelesaian yang konkret dari PT Persib dan wartawan juga bisa saling bersinergi. Karena satu satunya berita soal Persib ya dari teman teman wartawan," jelasnya.