Rabu 26 Feb 2020 17:48 WIB

Olimpiade 2020 Terancam Batal, Kemenpora Tunggu Sikap KOI

KOI tetap mendukung Jepang dapat menggelar olimpiade tepat waktu.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.
Foto: republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Gatot S Dewa Broto, menunggu sikap dari National Olympic Comitee (NOC) atau Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Ini terkait Olimpiade Tokyo 2020 yang terancam batal akibat wabah virus corona.

"Saya belum dapat info dari KOI," kata Gatot saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (26/2).

Baca Juga

Pasalnya, NOC Indonesia merupakan badan yang menaungi kontingen Indonesia di ajang olahraga Internasional termasuk olimpiade. Saat Republika.co.id menghubungi Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, ia menegaskan tetap mendukung Jepang dapat menggelar olimpiade tepat waktu.

Menurut Okto, panitia sudah menyiapkan Olimpiade 2020 sejak lama dan tetap siap menggelar pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.

 

"Jepang sudah lama mempersiapkan olimpiade. Bahkan sempat kalah dalam bidding sebelumnya. Kami sepenuhnya memberikan dukungan kepada Jepang agar dapat tetap melaksanakan olimpiade di Tokyo bulan Juli ini," kata Okto, Rabu.

Okto menilai, olimpiade yang digelar pada musim panas akan mencegah virus tersebut bertahan lama dan membuat acara dapat tetap berjalan sesuai rencana. "Apalagi mengingat kegiatan ini akan dilaksanakan pada saat summer dengan suhu sekitar 37 derajat," ujarnya.

Sebelumnya, mantan atlet renang asal Kanada yang kini menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), Dick Pound, mengatakan, estimasi keputusan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo akan dikeluarkan pada akhir Mei.

"Dalam kurun waktu sekarang ini, orang-orang akan bertanya, 'Apakah ini berada dalam pengendalian yang cukup sehingga kami bisa percaya diri menuju Tokyo?' Bisa saja ada pembatalan," kata Pound seperti dilansir dari AP.

Pound menyatakan, olimpiade tidak mungkin dipindah meski ada negara lain yang bersedia menyelenggarakannya. "Banyak yang akan dipindah, ada banyak negara dan berbagai acara. Anda tidak dapat dengan mudah mengatakan, 'Kami akan menyelenggarakannya pada Oktober'."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement