Rabu 26 Feb 2020 20:37 WIB

Rasulullah Contohkan Budaya Literasi Beradab

Rasulullah membuktikan literasi bisa mengubah peradaban bangsa Arab.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Dwi Murdaningsih
Adian Husaini
Foto: ROL/Agung Sasongko
Adian Husaini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peraih penghargaan Tokoh Perbukuan pada Islamic Book Fair (IBF) 2020 Adian Husaini mengingatkan betapa pentingnya tradisi literasi. Tetapi dengan catatan, tradisi literasi tersebut harus beradab. Sebab tanpa akhlak yang mulia, orang-orang pintar malah akan merusak tatanan masyarakat.

 "Dalam konsep pendidkan Islam yang sudah baku yang dicontohkan oleh Rasulullah, yang dirumuskan oleh Sahabat Umar bin Khattab dengan kata-kata sederhana, yaitu Beradablah kamu, berilmulah kamu," kata Adian saat memberi sambutan usai menerima penghargaan, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (26/2).

Baca Juga

Karena itu, menurut Adian, tradisi literasi yang beradab ini harus didahulukan. Mulai dari diri sendiri, rumah tangga, keluarga, masyarakat, hingga tingkat yang lebih luas lagi. "Insya Allah Indonesia menjadi bangsa yang hebat. Dan saya yakin, Indonesia Insya Allah pada 2045 itu jadi negara adidaya," ucapnya.

Adian memaparkan, Rasulullah SAW adalah tokoh yang membuktikan literasi pertama. Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin pertama di muka bumi yang mendirikan negara dengan konstitusi tertulis. Buktinya adalah Piagam Madinah, berdasarkan penelitian ahli manuskrip kuno Prancis, Muhammad Hamidullah.

 "Piagam Madinah itu konstitusi negara tertulis pertama di dunia," ujar dia. 

 Adian mengatakan Rasulullah berhasil membangun masyarakat Arab dari yang tak kenal budaya tulis, menjadi bangsa yang paling haus menulis. Sahabat-sahabat Nabi SAW, kata dia, adalah orang yang paling haus membaca dan menulis bahkan mengorbankan harta yang mereka punya untuk tradisi riset. 

"Budaya literasinya sangat tinggi," tutur dia.

Lebih lanjut, Adian menambahkan, penghargaan yang diperolehnya ini menjadi pendorong untuk terus menulis. Saat ini saja, di usianya yang ke-55 tahun, dia masih mengupayakan diri untuk menghasilkan satu artikel tiap hari.

 "Selama 106 hari terakhir ini, tiap hari saya harus menghasilkan  satu artikel. Saya menemukan suatu program, Pojok 1.000 Artikel Adian Husaini. Alhamdulillah dalam 100 hari ini saya sudah menulis 300 artikel. Saya ingin menantang diri saya bahwa tiap malam saya harus menulis satu artikel," kata dia 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement