REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI -- Korban tewas akibat bentrokan yang menentang Undang-Undang Kewarganegaraan (CAA) di New Delhi meningkat menjadi 20 orang. Aksi protes tersebut berubah menjadi kekerasan antaragama, di mana sejumlah umat Muslim melarikan diri dari rumah-rumah mereka dan beberapa masjid di ibu kota hancur setelah diserang oleh kelompok Hindu.
Bentrokan antardua kelompok agama yang terjadi sejak Ahad lalu belum mereda hingga Rabu (26/2). Beberapa rumah umat Muslim yang ditinggalkan menjadi sasaran penjarahan. Lebih dari 200 orang dirawat di rumah sakit karena cedera. Mereka rata-rata mengalami luka tembak hingga luka bakar akibat cairan asam, luka karena pemukulan, dan luka karena pelemparan batu.
Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal menggambarkan, situasi di Delhi sangat mengkhawatirkan. Pemerintah setempat menerjunkan pasukan militer untuk mengendalikan situasi.