Rabu 26 Feb 2020 22:18 WIB

Java Jazz Festival 2020 Juga Terdampak Corona, Seperti Apa?

Wabah virus corona juga berdampak pada gelaran Java Jazz Festival 2020.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Direktur Utama Java Production Dewi Gontha menyebut, Java Jazz Festival 2020 juga terdampak oleh wabah virus corona tipe baru, Covid-19.
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Direktur Utama Java Production Dewi Gontha menyebut, Java Jazz Festival 2020 juga terdampak oleh wabah virus corona tipe baru, Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah virus corona tipe baru, Covid-19, turut memengaruhi dunia hiburan, termasuk dengan adanya pembatalan sejumlah pertunjukan musik di kawasan Asia. Meski festival musik di Indonesia, seperti Java Jazz Festival (JJF) 2020, tetap terselenggara tahun ini, namun ancaman penyebaran Covid-19 tetap memengaruhi animo penonton asing.

"Jumlahnya ga terlalu banyak, tapi ada penonton asing yang membatalkan kunjungan dan me-refund tiket," kata Presiden Direktur PT Java Festival Production Dewi Ghonta dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).

Baca Juga

Menurut Dewi, penonton yang me-refund tiket adalah mereka yang berdomisili di China. Mengingat penerbangan dari dan ke China masih ditutup, mereka tidak bisa berangkat ke Indonesia.

"Penonton yang bisa refund itu adalah mereka yang bisa membuktikan bahwa dirinya sedang di China," kata Dewi.

Meski demikian, menurut Dewi, masih banyak juga penonton asing yang konsisten hadir ke Java Jazz 2020. Itu dilihat dari banyaknya penonton asing yang bertanya seputar hotel terdekat dari lokasi festival.

"Bahkan tadi saya jawab orang dari Australia, nanya hotel terdekat apa, masih ada kok yang nanya itu," ungkap Dewi.

Dewi pun tetap percaya diri jumlah penonton JJF 2020 akan tetap sama, bahkan melebihi jumlah penonton di tahun 2019. Diketahui, jumlah penonton Java Jazz Festival 2019 mencapai 114 ribu orang.

Selain penonton, Dewi juga membocorkan bahwa ada satu penampil asing yang membatalkan pentasnya karena kekhawatiran akan virus corona. Namun dewi menilai pembatalan itu tidak terlalu signifikan, sebab masih ada sekitar 36 grup asing yang akan tetap menghibur para pecinta musik jazz di Java Jazz Festival 2020.

"Sebelum ditanya, saya mau bilang bahwa betul ada satu musisi yang batal. Tapi kami sudah mencarikan gantinya dan itu tidak terlalu masalah, karena masih ada 36 grup yang terdiri dari 250 musisi tetap tampil dan kini sudah mendarat di Indonesia," jelas Dewi.

Mengusung tema "Redeem Yourself Through Music", perhelatan akbar tahunan yang dipersembahkan oleh Java Festival Production ini akan dimulal dua hari lagi, yaitu tanggal 28 Februari hingga 1 Maret 2020 di JiExpo Kemayoran, Jakarta. Nama-nama besar, seperti Harvey Mason "Bunglon", Phil Perry, T-SQUARE, dipastikan tampil.

Selain itu Java Jazz Festival 2020 turut menghadirkan artis yang digemari generasi muda dan sedang naik daun, seperti Omar Apollo, Kiana Ledé, RINI, Bruno Major, dan Warga Bebas. Grup musik legendaris The Jacksons juga siap memeriahkan BNI Java Jazz Festival 2020.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement