Kamis 27 Feb 2020 04:30 WIB

Fadli Zon: Seolah Banjir Salah Anies, Padahal Ada Jabar

Fadli Zon sebut banjir telah terjadi sejak era kolonial.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Gerindra Fadli Zon menilai tidak tepat bila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selalu disalahkan atas terjadinya banjir yang terjadi di Jabodetabek beberapa waktu ini. Ia menilai, banjir yang terjadi bukan kesalahan Anies semata.

"Ini seolah olah yang dipersalahkan Gubernur DKI, padahal banjir terjadi di Tangerang (Banten) terjadi di Jawa Barat, terjadi di Karawang Bekasi di Subang di Pekalongan (Jateng)," ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2).

Baca Juga

Fadli mengatakan, banjir telah terjadi sejak era kolonial. Namun, Indonesia belum berhasil menanganinya. Mitigasi bencana banjir dinilai Fadli juga masih kurang.

Di samping itu, Fadli juga menyinggung fenomena perubahan iklim. Ia berpendapat, perubahan iklim juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan banjir dengan tingginya curah hujan.

Maka itu, Kepala Badan Kerja Sama Antarparlemen ini pun menilai seharusnya banjir diatasi secara nasional. Ia berpandangan, pemerintah pusat harus turut andil dalam menangani banjit.

"Saya kira ini yang harus dihadapi secara nasional. Ini yang harus mengambil alih pemerintah pusat. Enggak bisa lepas tangan kemudian diserahkan kepada pemerintah daerah," ujar dia.

Fadli melanjutkan, pemerintah pusat harus turun tangan karena banjir yang terjadi melibatkan antardaerah. Misalnya banjir yang terjadi beberapa waktu belakangan di Bekasi, Tangerang, dan DKI Jakarta.

"Ini interconnected karena ini banjir Jakarta sudah pasti dari Jawa Barat dari Banten, karena Jakarta ini titik paling rendah baru menuju ke Laut. Jadi dari Zaman Beanda juga sudah banjir," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement