Kamis 27 Feb 2020 06:03 WIB

Austria Karantina 12 Orang karena Kasus Virus Corona

Dua orang di Austria terinfeksi virus corona menjadi kasus pertama di Austria.

Red: Nur Aini
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona, ilustrasi
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TYROL -- Austria telah mengarantina 12 orang yang berhubungan dekat dengan pasangan yang merupakan kasus virus corona pertama di negara itu. Pemerintah Provinsi Tyrol, Austria mengatakan salah satunya bekerja sebagai resepsionis hotel.

Tidak lama setelah pasangan Italia itu dinyatakan positif terkena virus pada Selasa (25/2), pihak berwenang menutup hotel tempat perempuan itu bekerja di Innsbruck, mengunci tamu dan staf. Sementara, mereka menguji 62 orang di antaranya untuk mengetahui adanya virus.

Baca Juga

"Kesehatan 62 orang yang diuji dalam kondisi baik," kata pemerintah Provinsi Tyrol dalam sebuah pernyataan pada Rabu pagi. Mereka menambahkan bahwa sembilan dari orang-orang itu telah dikarantina selama dua minggu karena telah melakukan kontak dekat dengan perempuan Italia itu.

Korporasi Penyiaran Austria (ORF) melaporkan sembilan orang dari hotel itu adalah staf hotel yang bekerja bersama perempuan itu. Seorang juru bicara pemerintah provinsi mengatakan bahwa proses karantina di kamar nomor 108 hotel yang terletak di seberang stasiun kereta utama kota telah berakhir semalam.

Pria dan perempuan yang terinfeksi, keduanya berusia 24 tahun, pekan lalu mengunjungi kota asal mereka di dekat Bergamo di Lombardy, salah satu dari dua wilayah Italia di pusat wabah terburuk di Eropa. Mereka pergi ke Innsbruck pada Jumat pekan lalu

Menurut pejabat setempat, sementara perempuan itu bekerja di hotel di Innsbruck, sebuah pusat pariwisata Alpine yang berjarak kurang dari satu jam perjalanan dari perbatasan Italia, pacarnya datang mengunjungi. Italia yang bertetangga telah menjadi garis depan dalam wabah global virus ini, dengan 280 kasus dan 10 kematian, sebagian besar di Lombardy dan Veneto.

Pada Minggu malam, Austria menutup perjalanan kereta api antara Jerman dan Italia dengan menolak masuk kereta api dari Venesia karena dua kasus yang diduga virus corona di antara para penumpang. Kereta hanya bisa lewat ketika tes terhadap dua penumpang itu menunjukkan hasil negatif.

Kanselir Sebastian Kurz mengatakan prosedur itu akan diulangi jika orang lain yang diduga membawa virus itu tiba di perbatasan Austria. Tyrol adalah koridor transportasi penting antara Italia dan Jerman, dan mencakup Brenner Pass yang sangat sibuk. Lebih dari setengah barang yang melintasi Alpen melewati Austria.

Menurut penghitungan Reuters, virus corona baru telah menewaskan lebih dari 2.600 orang, sebagian besar di China, dan menyebar ke 29 negara lain. Jumlah kasus yang dikonfirmasi secara global telah meningkat di atas 80.000 kasus. Dokter rumah sakit mengatakan, pasangan Italia di Innsbruck tidak lagi demam dan menunjukkan "lebih sedikit gejala".

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement