REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perumnas mengatakan salah satu tantangan pengembangan KPR untuk kelas menengah kebawah adalah BI Cheking. Padahal, mayoritas nasabah Perum Perumnas saat ini adalah kaum mileneal.
Direktur Pemasaran Perum Perumnas Anna Kunti Pratiwi menjelaskan 46 persen dari total nasabah Perum Perumnas yang mengajukan KPR pada 2019 ditolak karena permasalahan BI Cheking. Dari 46 persen tersebut, 70 persennya adalah mileneal.
Penolakan KPR ini mayoritas disebabkan oleh tumpukan cicilan yang dimiliki. Karena beban tersebut, bank enggan meloloskan permohonan KPR mereka.
Dalam memberikan kredit, menurut dia, perbankan memiliki credit scoring. Ketika penghasilan terbatas sementara cicilan banyak, perbankan menolak karena khawatir milenial tak sanggup mencicil.