REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepolisian Resor (Polres) Tasikmalaya Kota mengungkap fakta baru penyebab kematian seorang siswi SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, di gorong-gorong depan sekolahnya, disinyalir ada pelaku yang menyebabkan korban meninggal dunia.
"Kami sudah bisa membuat garis merah ke arah pelaku atau tersangka," kata Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto kepada wartawan, di Tasikmalaya, Rabu (26/2). Ia menuturkan, jajarannya sudah menemukan titik terang untuk mengungkap fakta baru dalam kasus kematian siswi SMP 6 Tasikmalaya pada 27 Januari 2020.
Hasil pemeriksaan saksi dan barang bukti di lapangan, kata dia, polisi mulai menduga ada pelaku yang menyebabkan korban meninggal dunia. Kepolisian, lanjut dia, sudah menerima hasil autopsi jasad korban, namun hasilnya tidak bisa diungkapkan kepada publik.
"Hasil autopsi itu bukan untuk konsumsi publik, melainkan untuk kepentingan penyelidikan," katanya pula. Dia berjanji anggotanya yang terlibat dalam tim pengungkapan kasus kematian siswi tersebut segera menuntaskan kasusnya.
"Dalam waktu dekat akan kami ungkap kasusnya," katanya lagi. Sebelumnya, seorang siswi SMP dilaporkan hilang oleh keluarganya karena tidak pulang sekolah seperti waktu biasanya.
Korban akhirnya ditemukan meninggal dunia di gorong-gorong sekitar sekolahnya, dengan kondisi masih memakai seragam pramuka dan membawa tas. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa korban ke RSUD Tasikmalaya untuk dilakukan autopsi.