REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Juventus Maurizio Sarri tak habis pikir dengan kekalahan yang dideritanya timnya dari Lyon pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2019-2020 di Groupama Stadium, Kamis (27/2) dini hari WIB. Menurutnya, apa yang terjadi pada sesi latihan jauh lebih baik daripada pada pertandingan sesungguhnya.
"Di babak pertama bola beredar terlalu lambat. Di babak kedua jauh lebih baik tapi di Liga Champions itu tidak cukup," kata Sarri dikutip dari BBC, Kamis (27/2).
Sarri menilai hal utama yang menyebabkan kekalahan tim adalah aliran bola ke depan yang lambat. Padahal, Juventus mencatatkan 60 persen penguasaan bola pada laga tersebut. Namun, hingga pertandingan berakhir tak satu pun tembakan tepat sasaran berhasil didaratkan oleh para pemain Juventus.
🔴🔵 Lyon earn first ever win over Juventus #UCL pic.twitter.com/UHXita6paa
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) February 26, 2020
"Saya tidak tahu mengapa saya tidak berhasil membuat para pemain saya mengerti bahwa bola harus mengalir lebih cepat. Semuanya dimulai dari sana, kemarin dalam latihan bola beredar jauh lebih baik," kata dia.
Kekalahan ini menjadi pekerjaan rumah bagi Juventus saat menjamu Lyon di leg kedua nanti. Terlebih kegagalan mencetak gol tandang menjadi pekerjaan tambahan bagi tim asuhan Sarri itu. Juventus telah memimpikan gelar Liga Champions sejak 1996 dan Sarri punya tanggung jawab besar untuk mewujudkannya.
This cheeky Houssem Aouar nutmeg wins Skill of the Day! 🥜😎
#UCLSOTD | @Mastercard pic.twitter.com/XPNJDRHPSe
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) February 26, 2020