Kamis 27 Feb 2020 10:22 WIB

Saksi Mata Cerita Aksi Barbar Perusakan Masjid di New Delhi

Terdapat tiga masjid yang menjadi target perusakan di New Delhi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Warga muslim meninggalkan lingkungan rumahnya yang mayoritas warga Hindu pascabentrok massa pendukung dan penentang UU Kewarganegaraan India berujung rusuh di New Delhi, India.
Foto: Rajat Gupta/EPA EFE
Warga muslim meninggalkan lingkungan rumahnya yang mayoritas warga Hindu pascabentrok massa pendukung dan penentang UU Kewarganegaraan India berujung rusuh di New Delhi, India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Sebuah bendera kunyit bertuliskan 'Jai Shri Ram' berkibar di atas menara dan bendera Tricolour tergeletak di bawahnya. Dalam kerusuhan yang dilakukan Selasa (25/2) lalu, para perusuh menodai sejumlah masjid dan membakarnya. 

Mereka juga membakar serta menjarah setidaknya empat rumah di sekitar masjid. Video seorang pria memanjat menara beredar secara massif pada hari itu. 

Baca Juga

Kejadian ini adalah salah satu dari dua masjid yang berjarak satu kilometer di lokasi yang ditargetkan, Ashok Nagar. Adapun kejadian pembakaran berlangsung antara siang hingga 3 sore waktu setempat. Jarak dua kilometer dari Brijpuri, masjid lain dinodai oleh perusuh dan dibakar.

Seorang saksi mata, dikutip di The Indian Express, menyebut sebuah gerombolan beramai-ramai memasuki lingkungan rumahnya sekitar jam 12 siang waktu setempat di hari itu.  

“Pertama-tama mereka melempari masjid dengan batu dan kemudian membuka gerbangnya, memanjat menara dan memasang bendera. Kemudian mereka membakar gedung itu. Untungnya, warga yang tinggal di dalam dan sekitar masjid dievakuasi, ”kata seorang lansia setempat, N K Sharma dikutip di The Indian Express, Kamis (27/2). 

Para perusuh disebut juga menargetkan sebuah properti perumahan tiga lantai yang terletak di sisi lain dari jalur yang menghadap masjid. Tidak hanya itu mereka pun membakar delapan toko.  

Warga setempat berpendapat mereka tidak bisa mengenali para perusuh. Hal tersebut memungkinkan kemungkinan para pelaku berasal dari luar lingkungan tersebut. 

Setelah serangan pertama yang terjadi sekitar tengah hari, polisi mengevakuasi warga Muslim di lingkungan itu.

“Kami dibawa ke kantor polisi ketika masjid diserang. Di malam hari, gerombolan itu kembali dan menjarah semua barang berharga kami, termasuk perhiasan. Sertifikat anak saya, termasuk kartu tanda terima, telah dibakar," kata seorang penduduk, Parveena. 

Sang suami, Mohammad Rashid mengatakan, tempat masjid itu beroperasi masih berupa sewa. Di dalamnya, kamar-kamar hangus, bahkan ketika asap terus mengepul keluar dari abu. Beragam perabotan seperti tempat tidur, kasur, kipas langit-langit, dan ember, bertebaran dan dalam kondisi setengah terbakar.  

Di Blok E Ashok Nagar, massa menyerang masjid lain sekitar jam 3 sore. Dua toko daging yang dimiliki Akbar Qureshi, juga digeledah.  

Beberapa kilometer jauhnya di Brijpuri, orang-orang bersenjata membakar masjid dan madrasah pada Selasa (25/2) malam.  

Sementara itu, beberapa blok jauhnya, sebuah sekolah dibakar. Saksi mata yang berada di dalam masjid Farooqia yang menawarkan namaz malam menyebut sekelompok pria bersenjata mendobrak pintu masjid dan menyerang mereka yang ada di dalamnya. 

“Mereka mengenakan helm dan kami tidak bisa melihat wajah mereka. Mereka melemparkan bom bensin," ujar seorang saksi mata bernama Mohammad Masjid. Masjid itu berada di sebelah situs protes anti-CAA Mustafabad, yang juga dibakar. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement